“Kitabnya buat kamu saja, Ra.” “Hah? Beneran? Ihh… jangan gitu, Qaf. Aku beli saja.” “Bener, buat tanda terimakasih karena sudah mau belajar bareng.” Tanpa kujawab si Qaffy sudah pergi. Ya, kami sering belajar bersama baik itu pelajaran pondok maupun pelajaran kehidupan. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kami

Inilah kisahku, dimana saya masih diberikan kesempatan untuk merasakan kehangatan keluarga di tahun ini. Kisah ini sedikit berbeda, terbilang jauh dari protokol kesehatan dalam situasi tanggap pandemi ini. Suasana yang masih ramai, phsycal distancing pun tak ada. Para masyarakat desa bukan bebal atas peraturan, tapi daerahnya yang masih terbilang cukup

Suara burung berkicau, pertanda hari sudah pagi dan pada saat itu juga seorang gadis tengah bangun dari mimpi yang sangat melelahkan, entah mimpi itu buruk atau pun sebaliknya. Kemudian gadis itu melakukan pekerjaan sehari-harinya.  “Sudah bangun?”  “Iya” “Ada apa?”, tanya salah satu kawannya. “Haruskah aku tertidur sepanjang hari agar aku

“Labbaikallahumma labbaik,” terdengar suara seperti bisikan. Seketika tangan Ridho berhenti menuntun pena. Hati-hati, ia edarkan pandangan mata ke arah sekitar. Setengah menekan rasa takut yang tiba-tiba memeluk, dilihatnya jam dinding. Malam masih menunjukkan pukul 22.48 WIB. Seketika juga rasa kantuk hilang. Segera, ia letakkan pena dan buku di nakas meja,

Dua tahun yang lalu, saya resmi menjadi bagian dalam Organisasi Internasional ini, ya PBB. Entah bagaimana proses detailnya saya juga kurang mengerti. Saat itu, saya hanya mengisi sebuah formulir di internet tentang penasehat Sekretaris Jenderal PBB. Saya tertarik dan saya mengikutinya. Selang beberapa hari, saya mendapat sebuah email dari situs

Sore itu suara takbir dan tahmid mulai terdengar, begitu nyaring dan syahdu rasanya. Ada perasaan haru, sedih, Dan juga bahagia. Lebaran kali ini terasa sangat berbeda, salah satunya karena ini kali pertama bisa lebaran di pondok, ada perasaan bangga pada diri sendiri, bukan karena merasa sudah hebat dengan keputusan ini

Membingkai hati menyambut bulan penuh ampunan, dengannya doa doa terbaik dipanjatkan. Sore ini terasa sedikit berbeda, banyak santri berbondong bondong membeli beberapa makanan untuk persiapan sahur pertama. Semua nampak tersenyum memandang langit sore yang seakan turut lebur dalam suka cita menyambut bulan ramadan. Ada yang berdua saja dan ada yang

Seberapa dalam kau memaknai syukur? Aku memiliki cara berbeda dalam menerjemahkan syukur setelah aku diparingi nikmat yang malang. Setiap hari aku bertanya-tanya, mengapa siklus bulananku tak pernah teratur. Aku tak pernah merasakan sakitnya dilepen seperti teman-teman seasrama kala itu. Yang kutahu, darah haid yang setiap keluar berwarna merah kehitaman, kental,

Sasmita adalah seorang anak perempuan yang cantik. Rambutnya bergelombang dan hitam sepinggang. Kulitnya berwarna kuning langsat. Wah, cantik sekali ya!. Namun masalahnya, ia selalu direndahkan dan diejek oleh teman-temannya, karena Sasmita lahir dari keluarga yang sangat-sangat tidak mampu. Teman-temannya juga selalu mengejek mimpi besar, impian, dan cita-cita Sasmita. Hampir setiap

Aku berlari kencang melewati medan terjal jalan tak beraspal. Sesekali tersandung bahkan hampir menabrak pengemudi sepeda onthel yang lewat. Tapi itu semua tak menghalangiku untuk tetap melaju. Keringat sudah mengalir di pelipis bahkan sudah membasahi kerudungku. Tak sabar rasanya untuk segera membuka surat ini. Surat beramplop coklat sama seperti yang