Menjaga Anggota Badan dari Maksiat

Diposting pada 1,267 views

Pembahasan sebelumnya adalah tentang bagaimana cara menjaga anggota badan berupa lisan. Selanjutnya, anggota badan yang harus dijaga adalah perut. Kita harus menjaga perut supaya jangan sampai kemasukan sesuatu yang haram dan syubhat. Berusahalah untuk mencari yang halal.  Jika telah mendapatkan yang halal, berusahalah mengonsumsinya tidak sampai kenyang. Sebab, perut yang kenyang bisa membekukan hati, me­rusak akal, menghilangkan hafalan, memberatkan ang­gota badan untuk beribadah dan menuntut ilmu, mem­perkuat syahwat, serta setan akan men jerumuskan pada keburukan. Ketika kenyang dari barang halal saja dapat memunculkan sekian banyak keburukan, bagaimana jika kenyang dengan barang haram? Tentu akan lebih banyak keburukan yang akan didapat. Na’udzubillah…

Mencari segala sesuatu yang halal itu wajib bagi setiap muslim. Ibadah dan mencari ilmu dari barang haram merupakan sesuatu yang percuma seperti membangun rumah di atas kotoran hewan. Mencari yang halal itu tidak sulit, yang sulit adalah mencari kemewahan. Perlu kiranya meninggalkan sesuatu yang enak atau mewah agar tidak sulit dalam mencari rezeki yang halal. Barang yang halal sangat banyak. Tidak harus ditelisik dalam, kalau dhohirnya sudah halal boleh dimakan. Tetapi, kalau sudah mengetahui bahwa barang itu haram, jangan diterima.

Setelah perut, anggota badan yang harus dijaga selanjutnya yaitu kemaluan (farji). Menjaga farji dari semua barang yang dilarang oleh Allah SWT yaitu zina, bersenggama ketika haid, atau ketika menunda suci dari haid. Untuk itu kita harus berhati-hati dan menjaganya (ngrekso).

Allah menganjurkan kita untuk selalu menjaga farji dari syahwat-syahwat yang haram. Namun untuk menjaga farji, harus terlebih dahulu kita mampu menjaga mata dari melihat barang yang tidak diperbolehkan oleh syara’ (zina mata), menjaga hati dari memikirkan barang yang diinginkan atau nafsu belaka, dan menjaga perut dari makanan-makanan yang syubhat atau haram dan juga menjaga dari kekenyangan.

Baca Juga:  Pentingnya Amal Kebaikan

Kemudian, anggota badan selanjutnya yang harus dijaga yaitu kedua tangan. Menjaga kedua tangan dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama yaitu memukuli orang islam, memperoleh barang-barang dengan cara haram seperti mencuri dan menggosob atau menyakiti salah satu makhluk Allah, dan menjaga dari menulis-menulis yang tidak perlu diucapkan oleh lisan. Seperti kata-kata kotor, menulis juga salah satu cara untuk menjaga lisan supaya tidak mengucapkan kata-kata kotor yang ditulis oleh kedua tangan kita.

Anggota badan terakhir yang harus dijaga yaitu kedua kaki. Menjaga kedua kaki supaya tidak digunakan untuk berjalan kepada keharaman, seperti berjalan untuk menyelidiki kejelekan orang lain, berjalan ke kekuasaan orang-orang yang dholim, karena berjalan kepada kekuasaanya orang-orang yang dzolim tanpa keadaan terdesak (dzorurot) dan berjalan kepada jalan kemaksiatan itu termasuk dosa besar.

Semua anggota badan tersebut merupakan nikmat dari Allah SWT. Maka wajib bagi kita untuk mensyukuri dan menjaga anggota-anggota tubuh yang telah disebutkan di atas dengan cara tidak melakukan kemaksiatan terhadap Allah SWT. Apabila seseorang itu melakukan perbuatan yang membuat dirinya rugi, maka kerugian itu akan kembali pada dirinya.  Dan apabila kita menjaga anggota tubuh kita dengan cara taat ibadah kepada Allah, dan bersyukur atas nikmat maka buah manfaatnya akan kembali pada diri kita sendiri. Karena Allah itu tidak membutuhkan kita ataupun amal kita. Namun, kita dapat menerima kasih sayang dan rahmat Allah SWT tergantung dengan amal yang kita kerjakan.

Syifa & Erfika

(Kitab Bidayatul Hidayah – Gus Labib)

Baca Juga:  Quraish Shihab: Ikhlas dan Merelakan