Pelangi Indah

Diposting pada 49 views

Satu bulan sudah aku mengarungi bahtera rumah tangga bersama lelaki pilihan ibuku. Hingga saat ini aku masih sulit untuk menerimanya, namun semua itu harus kujalani demi ibu tercinta.

“Shofia, mau menemani aku keluar sebentar tidak?”

Aku bingung mau jawab apa, rasanya aku ingin menolaknya.

“Emangnya mau pergi kemana? Kenapa harus mengajak aku?”

“Aku tidak memaksamu untuk ikut denganku, jika kamu saja kalau tidak juga tidak apa-apa”

Dia begitu sabar menghadapiku yang selalu sinis kepadanya, sebenarnya dia laki-laki yang baik, sopan, penyayang. Mungkin mulai dari sekarang aku belajar menerimanya.

“Ya sudah aku mau menemanimu, aku juga bosen di rumah terus”

“Kalau begitu kita berangkat sekarang saja”, aku hanya mengangguk.

“Oh ya nanti akses jalannya harus jalan kaki, soalnya mobil gak bisa masuk. Kamu gak papa?”, lagi-lagi aku hanya mengangguk menurutinya.

Terlihat papan nama yang tak asing bagiku. Iya sekolah luar biasa (SLB) Al-Hikmah.

“Nah ini tempatnya, kita sudah sampai. Bagaimana menurutmu?”

Sungguh aku tak bisa berkata-kata, tiba-tiba badanku membeku. Ini tempat yang selama ini aku inginkan, aku ingin mengabdi di sini mengamalkan ilmuku.

“Darimana kamu tahu tempat ini?”

“Iya sudah lama aku memiliki tempat ini, dan aku dengar dari cerita ibumu kamu ingin mengunjungi tempat seperti ini. Karena aku tak tau tepatnya tempat mana yang kamu kunjungi, tidak salahnya aku mengajakmu ke tempat ini terlebih dahulu”

“Sungguh, tempat ini yang selama ini ingin aku kunjungi. Ternyata kamu pemiliknya?”, dia hanya tersenyum dan mengangguk.

Tidak kusangka apa yang kuinginkan selama ini telah terwujud, dan pemilik tempat ini adalah suamiku sendiri.

“Sekarang tempat ini adalah milikmu, kamu tak perlu melamar bekerja di sini kamu bisa kapan pun kesini”

Baca Juga:  Tuhan Bersamanya

“Tidaklah, kan ini milikmu”

“Kan sekarang kita sudah menjadi suami istri, jadi apa yang menjadi milikku akan menjadi milikmu juga”

Seketika aku memeluknya dan bersyukur atas rencana Allah yang begitu indah, bagaikan pelangi yang tiba-tiba muncul dan tidak semua orang dapat menyaksikan indahnya ciptaan Allah itu. Kuyakin dibalik semua yang terjadi pasti selalu ada hikmahnya. Karena itu janganlah lupa untuk bersyukur atas apapun yang telah diberikan Allah.