Santri Liar

Diposting pada 195 views

Pada malam yang hampir pagi, ada segerombolan orang yang berjalan kaki sambil lingak linguk depan belakang samping kanan samping kiri.

‌Segerombolan orang itu  ialah santri pondok. Tiba-tiba dari depan ada sepeda motor yang suaranya agak kencang dan berlampu bulat. Gerombolan pun panik seketika, tak lain tak bukan orang yang mengendarai sepeda motor tersebut adalah pengurus pondok bagian keamanan. Santri yang tengah bergerombol tersebut panik dan berpencar sendiri-sendiri, ada yang lari ke arah kuburan, ada yang lari ke arah sungai, ada yang lari ke arah sawah,ada pula yang ngumpet di atas pohon. Lalu si pengurus lari ke arah sawah untuk mencari santri yang lari  ke arah sawah dan sampailah pengurus di sawah. Sorot sana sorot sini..lalu ada suara tangisan. Lalu pengurus mendatanggi suara tangisan tersebut. Tak lain tak bukan ialah santri yang di kejar pengurus, ternyata sang santri jatuh di sawah dan berlumuran tanah-tanah sawah.

‌lalu pengurus bertanya,

Pengurus             : “ Ono opo to kang kok nangis ?? “

‌santri                     : “ Aku Tibo mas goro-goro mas . Ucit setan, mau neng nduwur wit ( sambil menunjuk ke arah atas pohon ) Ono putih-putih nyorot neng Kono mas..aku Wedi mas..ojo,Ojo di omongne bapak ibu ku Yo mas ?? pliss mas “

Pengurus             : “ Iyo, gak tak omong no (sambil nyorot” pohon yang dipanjati santri, terus tertawa)

Santri                    : ” kok malah nggyu mas, ono opo? “

Pengurus             : “ Gak ono opo-opo  kang (sambil tertawa) “

Santri                    : (agak kebingungan)

Pengurus             : ” Gek ndang mantuk kono le ”

 

Santri pun pulang dengan keadaan agak takut dan malu.

Baca Juga:  Peringati HSN 2018, Santri Al Munawwir Gelar Upacara

(Pengurus masih tertawa melihat santri itu)

Dan yang di kira setan itu, tak lain dan tak bukan, ternyata cuman nangka yang di bungkus karung putih

Dan keesokan hari nya pengurus selalu ketawa melihat santri itu,, dan diceritakan lah ke pengurus” lain nya, hahahahaha😂😆

 

Oleh : selly wulandari