Seminar ‘Taman Pengetahuan Seni’ Ajak Santri untuk Lebih Memahami Desain Komunikasi Visual

Diposting pada 96 views

Sabtu (21/12) Forum Komunikasi (FORKOM) Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) DIY menyelenggarakan seminar yang bertajuk Taman Pengetahuan Seni. Acara yang mengusung tema “Teori, Praktik, dan Wacana Desain Komunikasi Visual” di Aula Komplek H ini dihadiri oleh sekitar 50 santri Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Pada awal acara, Prof. Dr. Muhammad Agus Burkhan, M.Hum.—Rektor ISI Yogyakarta—memberikan sambutan sekaligus membuka acara ini. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan tentang Desain Komunikasi Visual (DKV) secara garis besar yang kemudian penjelasan secara detailnya akan disampaikan oleh para narasumber.

Potret keempat narasumber beserta moderator.

Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber yang merupakan pengampu Prodi DKV ISI Yogyakarta yaitu Andi Haryanto, FX Widyatmoko, dan Hesti Rahayu. Selain itu, Sony Prasetyotomo—Bidang Seni dan Desain Grafis Lesbumi DIY— turut menjadi narasumber.

Materi pertama mengenai “Representasi dan Citra Visual Artis Hijrah di Media Online” yang disampaikan oleh Hesti Rahayu, S.Sn., MA. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa artis hijrah disematkan bagi para artis (selebritis) dari kalangan penyanyi, aktris, foto model, selebgram, dan sejenisnya yang akhir-akhir ini tampak mengalami perubahan penampilan dan pencitraan yang menjadi lebih islami—tampil menutup aurat dengan hijab.

Sesuai dengan syarat-syarat pemilihan sampel, maka dipilihlah 4 artis, yaitu Mulan Jameela, Laudya Cyinthia Bella, Cut Meiriska, dan Rachel Venya. Dari empat sampel tersebut, dipilih foto, postingan, dan berita online yang dianggap representatif dan relevan dengan topik tersebut. Kehadiran artis hijrah yang nampak semakin religius harus dilihat secara positif, meskipun tidak dapat dimaknai sebagai kebangkitan religiusitas yang spektakuler, namun masih terbatas capaian keuntungan secara finansial.

Lanjut materi kedua, yakni mengenai Kajian Pengaruh Otak Kanan dan Otak Kiri pada Editing Film yang disampaikan oleh Bapak Andi Haryanto. Menurut beliau, otak kanan dan otak kiri sebenarnya saling bekerja sama. Jadi, selama ini yang kita ketahui bahwa otak kanan dan otak kiri itu bekerja sendiri sesuai porsinya itu hanyalah mitos. Dalam hal ini, beliau memaparkan alasan dibalik kemampuan penonton dalam memahami film yang umumnya memiliki jalan cerita yang nonlinear dan visualisasi yang diskontinu.

Baca Juga:  Kisah Khotimat #3: Rohmatun Nafiah, Khotimat Sekaligus Mutakhorijat

Berdasar teori quantum dan kajian neuroscience, maka didapatkan hierarki prinsip-prinsip editing film. Prinsip tersebut yaitu, Emotion and Logic, Story and Reality, Sensory and Extrasensory, Space and Motion.

Materi ketiga mengenai Prinsip dalam Tipografi Desain yang disampaikan oleh Bapak FX Widyatmoko. Tipografi desain yang artinya tipografi dalam berbagai penerapannya atau penggunaannya. Tipografi pun juga dipahami sebagai cara mengelola huruf untuk berbagai kebutuhan atau peruntukkan desain. Selanjutnya, beliau menjelaskan tentang prinsip internal dan eksternal huruf sebagai prinsip dalam tipografi desain.

Materi terakhir sekaligus penutup acara ini disampaikan oleh Sony Prasetyotomo. Dalam materi ini, beliau memberikan contoh hasil karya desain yang dihasilkannya. Menurut beliau, keindahan hasil karya desain juga tergantung suasana hati seorang desainer dalam proses pembuatannya.

Oleh: Novia Purnama S