Malam itu, rembulan memancarkan cahaya terangnnya ke suluruh penjuru bumi. Suara jangkrik yang sedari tadi mulai bersaut-sautan mulai terdengar dari bilik dinding kamar gadis remaja bertubuh mungil itu. Suasana malam yang damai dan udara yang tenang mulai dirasakan oleh gadis tersebut. Ia menaruh al-Quran yang habis ia baca usai sholat

Siang itu cuaca panas di tengah musim UAS, Silla baru pulang dengan wajah sumringah. “Silla, beli baju lagi?” Tanya Dea menyelidik teman kamarnya. “Hehehe… Iya, mumpung diskon 45% lho, ‘kan lumayan,” jawab Silla santai. “Lemarimu, lho, udah nggak muat, malah kamu nitip ke lemari Mbak Ashil, hmm..” Kata Dea agak sebal. “Mbak

Oleh Ust. Kholid Rozaq Setiap bulan Ramadlan, di masjid-masjid tentulah diadakan sholat tarawih, dan masjid di pondok-pondok pesantren termasuk di dalamya. Masjid yang berada di lingkungan pondok pesantren akan lebih terasa istimewa pelaksanaan sholat tarawihnya. Keistimewaan ini dikarenakan  imam tarawih membaca surat Alquran 30 juz yang terbagi dalam 28 hari,

Suatu sore, aku bertemu denganmu Papa. Di bawah pohon kurma. Aku menatapmu, rindu. Rindu yang tak bisa ku bending lagi. Perlahan aku menghampirimu. Lebih dekat. Semakin dekat. Sangat dekat. Hingga wajahku tepat di depan wajahmu. Langsung ku peluk tubuhmu. Hangat. Aku meluapkan semua kerinduanku. Sudah lama aku tak melihatmu. Tak

Santri dan alumni dari Pondok Pesantren pasti merasa dekat atau mungkin ingin dekat dengan bapak dan ibu pengasuh pondok serta memiliki kenangan tersendiri yang melekat pada masing-masing individu. Setiap pengasuh memiiki cara masing-masing dalam mengajar santrinya. Seperti halnya Bapak K.H. Ahmad Warson Munawwir. Beliau telaten ngopyaki mengaji, sorogan, dan mengabsen

Bermula dari ruang yang disinar-i cemprong (lampu minyak yang dikenal pada zamannya), sekarang sudah zaman modern tapi dirumah masih menggunakannya. Tetap harus disyukur-i karena masih dapat melihat dengan cahaya yang ada. Seperti biasa kegiatan dirumah berjalan pada umumnya, Bapak berangkat bekerja ke pasar dari sebelum fajar muncul, Mamak keliling rumah sebagai buruh

Di sebuah desa, terlahirlah seorang putri cantik. Fahma Tasniyah nama putri kecil itu. Para warga sering memangilnya dengan sapan Fahma. Keluarga Fahma termasuk keluarga yang kehidupannya amat penuh kesederhanaan. Para warga terkesima kepada keluarga pak Darman. Walaupun sederhana dan pas-pasan, keluarga pak Darman tetap membantu tetangganya yang sedang membutuhkan bantuannya.

Malam itu hujan deras sekali. Dari sela-sela pintu sesekali kilat menyala. Nawaf, si periang dan ceria yang baru duduk di kelas 2 Tsanawiyah sedang merenung di dalam kamarnya itu berteriak. Karena tiba-tiba listrik seisi rumahnya mati. Tidak hanya Nawaf, begitu juga dengan kedua kakaknya. Semua sibuk berteriak dari tempatnya masing-masing.

Saat itu matahari mulai tenggelam, hari semakin larut, saat itu pula penantian seoarang  gadis kecil tak kunjung usai. Namanya Amel, sejak tiga hari yang lalu, setiap pukul 16.30 ia selalu duduk dikursi teras rumah sampai suara azan maghrib terdengar. Gadis itu tampak murung sambil melihat ke arah gerbang rumahnya, menanti 

Hai kamu di sana, ketahuilah bahwa mimpimu tak ke mana-mana, Tuhan hanya memeluknya lebih lama. Bukan karena cita-citamu terlalu tinggi, mungkin kamu sedang dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Dibiarkan tersesat dahulu sebelum bertemu jalan yang benar, diberikan rasa kerdil dahulu sebelum menjadi sosok yang besar. Teman-teman seperjuangan mulai