Anak yang sudah hafal Alquran itu sebenarnya telah menggenggam sebongkah emas. Dia bisa membuat bagian bongkahan emas itu untuk perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri. Begitu juga dengan anak yang hafal Alquran, dia bisa menjadi ahli hukum Islam, ahli bahasa Arab, ahli sastra Arab, ahli qira’at dan ahli intelektual.
Menghafalkan Alquran membawa manfaat yang banyak, antara lain sebagai berikut:
Pertama, Manfaat Spiritual
Satu hal yang harus kita yakini saat sedang menghafalkan Alquran: Alquran adalah kitab yang penuh dengan keberkahan. Hal ini dinyatakan sendiri oleh Alquran dalam empat surat (surah al-An’am: 92, 155, surah al-Anbiya’: 50, dan surah Shad: 29). Keberkahan berarti banyaknya kebaikan pada sesuatu. Jika Alquran adalah kitab yang penuh berkah, maka mereka yang menghafalkan Alquran akan mengunduh keberkahan itu secara terus menerus. Ketika engkau sudah mempunyai semangat untuk mengaji, menghafal dan mengkaji Alquran, lakukanlah hal itu dengan segera. Jangan biarkan kesempatan itu berlalu. Semangat itu adalah cerminan taufiq dari Allah yang menggetarkan hatimu agar engkau bangun dan bergerak. Jika semangat itu mengendur, sangat susah bagimu untuk membangunkannya kembali.
Kedua, Manfaat Etika dan Akhlak
Menghafalkan Alquran dapat menciptakan generasi yang penuh etika. Sebagai gambaran, seorang penghafal Alquran harus menyetorkan hafalannya kepada gurunya. Ketika berhadapan dengan guru, seorang murid harus menunjukkan etika dan kesopanannya. Jika hal itu berlangsung terus menerus, maka anak tersebut bisa dipastikan memiliki etika dan akhlak yang bagus. Demikian kenyatannya.
Ketiga, Manfaat Intelektual
Salah satu manfaat menghafal Alquran adalah penguatan otak. Otak adalah salah satu anggota tubuh. Jika digunakan terus-menerus, anggota tubuh akan semakin kuat. Begitu juga dengan otak manusia. Otak manusia seperti kumparan dalam mesin listrik. Ketika menghafal ayat-ayat Alquran kumparan itu terus berjalan, mesin itu akan aktif dan dinamis. Aktifnya kinerja otak akan memperkuat otak itu sendiri. Hal ini akan bermanfaat untuk mengolah data yang masuk ke dalam otak. Apalagi jika materi untuk menjalankan kumparan itu adalah Kalamullah.
Tantangan Huffadz ke Depan
Selain memiliki tiga manfaat yang telah disebutkan sebelumnya dan banyak manfaat lain, seorang Huffadz juga mempunyai tantangan ke depannya. Kaum Huffadz tidaklah cukup melihat Alquran sebagai kitab yang penuh sakralitas saja. Tapi Alquran diturunkan oleh Allah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju ke situasi terang benderang. Dari diperbudak kepada setan, hawa nafsu, harta, dan takhta menuju penghambaan kepada Allah semata. Para huffadz masa kini tidaklah cukup dengan kegiatan rutinan seperti sema’an, yasinan, tahlilan, dan sebagainya, tapi mesti menggali hidayah Alquran untuk kehidupan.
Salah satu cara mendapatkan derajat yang tinggi di mata Allah adalah istiqamah dan tekun membaca Alquran. Setiap ayat yang dibaca bagaikan tangga-tangga menuju surga.
disarikan dari buku “Menghafalkan Al-Qur’an”, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, alumni PP. Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta
Oleh: Santri Komplek Q