Tampan Penuh Luka
Alunan nada yang merdu Mengiringi angin lewat lautan biru Air mata yang menetes membasahi pasir Pasir yang tak pernah mengenai air Nyanyian sang tampan terdengar kembali Tempo yang beraturan bak penyanyi Bolehkah aku berdiri di sampingnya? Melengkapi sebuah lirik yang belum dia kata Suaranya merdu nan halus Menusuk hati Lanjut membaca →