Haul KH. Ahmad Warson Munawwir ke-9 : Mengulik Kembali Kelebihan Kiai Warson

Diposting pada

Keluarga besar Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q menyelenggarakan acara peringatan Haul Almaghfurlah KH. Ahmad Warson Munawwir yang ke-6 pada hari Selasa, 11 Januari 2022 pada pukul 15.30 WIB yang bertempat di halaman pondok pesantren. Mengingat keadaan yang masih dalam suasana pandemi, majelis haul khusus hanya untuk keluarga, santri dan alumni. Masyarakat umum bisa mengikuti acara secara langsung melalui live streaming Youtube Al Munawwir Komplek Q.

Majelis haul mengundang seluruh ahlein atau keluarga ndalem  baik dari keluarga bani Almunawwir dan Ali Maksum untuk mengikuti rangkaian acara secara offline. Selain itu, beberapa  alumni juga turut menghadiri acara haul di majelis. Kehadiran beliau-beliau dalam majelis  menambah kekhidmatan sepanjang jalannya acara haul.

Gus Fahmi Dalhar bertugas sebagai pembawa acara yang memandu jalannya acara. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran  oleh saudara  Alfin Fauzi.

Acara selanjutnya yaitu sambutan keluarga oleh KH Muhtarom Busyro.  Beliau menyampaikan ungkapan terimakasih kepada para hadirin atas kehadirannya dan menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang ada sepanjang terlaksananya acara haul.

Baca juga Wisuda XXII Madrasah Salafiyah III Al-Munawwir Krapyak

Pembacaan yasin dan tahlil menempati acara keempat  oleh KH Fairuzi Afiq Dalhar, kemudian pembacaan doa dan Mau’idzoh Hasanah oleh  KH. Raden Abdul Hamid Abdu Qodir

Dalam Mau’idzhoh hasanahnya, beliau KH. Raden Abdul Hamid Abdul Qodir menyampaikan bahwa dalam setiap majelis haul, terdapat tiga hal yang harus benar-benar kita hayati, yaitu mendoakannya,  mengenang kebaikan dan perjuangannya, dan  mengambil I’tibar atau mengambil kebaikannya.

Beliau menyebutkan banyak sekali kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri KH. A. Warson Munawwir. Seperti di usia yang masih kecil beliau sudah menyelesaikan alfiyah dan juga mengajar,  merupakan satu-satunya putra Mbah Munawwir yang menempuh pendidikan perkuliahan. Selain itu beliau terkenal sebagai munjid berjalan yang telah menciptkan Kamus Almunawwir yang menjadi tinggalan belau yang paling fenomenal.

Baca juga Majelis Sima’an Haul: Hadiah Sang Ahlul Qur’an

Dengan banyaknya amal kebaikan yang beliau lakukan semoga kita bisa meniru, meneladani  dan mengamalkan amal kebaikan seperti yang dilakukan beliau sebagai amal jariyah untuk di akhirat kelak

“Mumpung masih ada kesempatan, mari kita perbaiki sebagai bekal menuju ke akhirat nanti, seperti yang sudah dicontohkan oleh Mbah Yai Warson” tutur  KH. R. Abdul Hamid Abdul Qodir di akhir mau’idhoh hasanahnya.

Acara terakhir yaitu pembacaan doa oleh KH. R. Abdul Hamid Abdul Qodir  sebagai penutup peringatan Haul KH. A. Warson Munawwir.

Oleh: Iqna Isti’nafiyah

Editor : Hab

Foto: dokumentasi pribadi