Akibat Buruk karena Tidak Sopan terhadap Rasulullah SAW

Diposting pada

Membuat candaan atau lawakan yang tidak beradab terhadap para Nabi Allah terlebih terhadap baginda Rasulullah Muhammad SAW adalah hal yang tidak diperbolehkan, misal dengan kata-kata yang tidak baik dan tidak terpuji yaitu seperti kata miras yang sudah diketahui secara umum adalah kependekan dari minuman keras, namun kemudian kata ini di buat candaan dibuat lawakan yang tidak beradab, tidak sopan, dan tidak layak dengan mengubah kata minuman keras menjadi minuman Rasulullah. Hal tersebut termasuk ucapan maupun sikap yang sangat tidak menunjukkan kepribadian muru’ah yaitu tata krama yang terjaga.

Bagaimana tinjauan hal tersebut dalam pandangan Islam? hal ini jelas dilarang oleh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab “Al-Ikhlam bii quwwatil Islam” karya Ibnu Hajar Al Haitami, perkara yang menyebabkan manusia itu terputus dari Islamnya dan bisa membawa kemurtadan tanpa kita sadari seperti membuat candaan atau lelucon yang ditujukan kepada baginda Nabi SAW dengan kata-kata yang tidak pantas dan bersifat negatif. Oleh karena itu sebagai manusia di muka bumi ini kita harus bisa menunjukkan kepribadian, tata krama, dan etika terhadap sesama makhluk Allah.

Bagaimana tinjauan psikologi tentang tata krama? Di dalam kitab “Nadrotun Na’im fii Makaarim” halaman 141-142 definisi adab secara terminologi ilmiah ialah latihan nufus atau latihan jiwa dan akhlak yang baik. Selain itu dalam kitab “Madarijus Salikin” karangan Ibnu Qayyum Al-Jauziyah, studi ilmiyah tentang bagaimana adab terhadap Allah SWT, adab dengan Nabi Muhammad SAW, dan abad terhadap sesama makhluk. Di dalamnya dijelaskan bahwa sahabat tidak pernah memanggil Rasulullah dengan sebutan Muhammad yang sama seperti memanggil manusia biasa, mereka selalu memanggil “Yaa Rasulullah”. Karena para sahabat percaya bahwa berperilaku tidak sopan terhadap Rasulullah SAW berakibat buruk dan sangat fatal

5 Contoh Akibat Buruk karena Tidak Sopan terhadap Rasulullah SAW 

Pertama, orang yang berperilaku tidak beradab dengan beliau akan mendapat kejadian pada orang itu yakni dimakan binatang buas. Seperti halnya kisah dalam kitab “Attobaqotul Qubro” karya Ibnu Sadid, ada seorang wanita bernama Laila yang meninggal digigit serigala karena dengan tidak sopan dia menepuk pundak Rasulullah, lalu beliau kaget dan berkata, “Siapa ini? Jadilah ia dimakan binatang buas.” 

Kedua, akan mengalami kelumpuhan. Seperti halnya dalam “Shahih Muslim”, yang menceritakan kisah seorang laki-laki yang sombong tidak mau menuruti perintah Rasulullah untuk makan dengan tangan kanan pada saat makan di hadapan beliau. Akibatnya ia tidak bisa mengangkat tangan kanannya pada mulutnya untuk selamanya. 

Ketiga, kehidupannya akan sengsara selamanya. Dalam sebuah hadis, dikisahkan ketika rasul sedang menggembala unta dikejar oleh orang Quraisy. Lalu Rasulullah bersama untanya melindungi diri dengan masuk di sela-sela unta yang sedang digembalakan oleh Abu Sarwan. Alih-alih ditolong, beliau malah diusir dengan mengatakan unta Rasulullah tidak akan berkah.  Kemudian Rasulullah SAW berdo’a kepada Allah, “Allahumma Ya Allah panjangkan sengsara nya di dunia, dengan umur yang panjang.” Hal tersebut untuk mendidik umatnya supaya berakhlak mulia lebih-lebih terhadap Allah SAW. Kemudian, Abu Sarwan diberikan umur panjang tapi sengsara hidupnya dan dia mati disamping beratnya kesengsaraan dalam hidup.

Keempat, digigit binatang berbisa. Menukil dari kitab karya Al Imam Ahmad bin hambal, dikisahkan ada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita dengan mengaku bahwa sudah mendapatkan rekomendasi dan mendapatkan restu (izin) dari Rasulullah SAW, dengan alasan supaya lamarannya diterima. Padahal rasul tidak pernah mengatakannya, pada akhirnya beliau memerintahkan sahabat untuk menangkap orang ini karena berdusta. Namun, begitu akan menangkap orang ini, sahabat menemukannya telah digigit ular dan membawa kematian. 

Kelima, hidupnya miskin dan sengsara. Di dalam Kitab “Azwajun nabi Shallallahu alaihi wasallam” karya Muhammad bin Yusuf, dikisahkan seorang wanita bernama Fatimah binti Dhohak binti Abu Sofyan yang telah dilamar oleh Nabi. Ia diberikan pilihan. Akan diberikan perhiasan oleh Nabi tapi dicerai atau memilih bersama nabi tapi tidak mendapatkan perhiasan. Fatimah memilih diberikan perhiasan tapi dicerai. Karena tidak beradab, Fatimah binti Abu Sufyan ini mengakui hidupnya menjadi tidak bahagia yakni mengalami kemiskinan. 

Inilah akibat buruk tidak beradab dengan Rasulullah SAW. “Saya ingatkan! Siapapun manusianya, siapapun bangsanya, siapapun mereka, apapun levelnya baik itu politikus, pengusaha, negarawan, budayawan, seniman, ilmuwan, ulama, profesi apapun, jangan sekali-kali menghina Rasulullah, menghina Alquran, menghina Islam. Karena,  akan berbahaya dengan kehidupannya sendiri, dan akan dicelakakan oleh Allah SWT dengan berbagai bentuk kesengsaraan hidup,” tutur Gus Qoyyum sebagai akhir dari ceramahnya. 

Oleh: Sinta Khofifah Robbi

Sumber: Youtube.com

Pictured by Nikko Macaspac on Unsplash