Disudut kota , senja temaram menggantung.
Dengan rasa dan asa
Hanya ada aku, dengan keheningan yang bermakna
Berdiam diantara lalu lalang tapak kaki
Ingin ku jejaki kembali, akan tetapi….
Jumpa yang belum jua manyapa
Semakin membuat kerinduan melekat dengan hasrat
Berdiam dengan angan di sela sela siluet kesepian
Merajut harapan demi harapan
Untuk di gapai usai semua kembali seperti semula
Kemudian, mengikatnya menjadi satu impian yang sempurna
Hanya ada aku dan harapan
Tak pernah henti hentinya merapalkan do’a
Tuk kembali bersama…
Mengirup udara pagi bersama di sudut kota dengan ketenangan.
Dalam satu nafas.
Oleh: Hesti Ludla’In Nafwa
Photo by Brigitte Tohm from Pexels