Larut hampir pagi.
Di sebrang sana ayat-ayat-Nya bersahutan dengan sunyi.
Lembar ke lembar terjaga dalam dekapan.
Angin menyemai, matanya tetap terjaga dengan aman.
Pagi-nya merapal kembali.
Berjejer berbaris antri.
Dari mulutnya yang keluar selalu indah.
Makhraj, irama selalu sempurna terjamah.
Membuka-menutup-menunduk.
Mushaf adalah kekasihnya.
Dibawa ke mana-mana.
Dalam hati, pikiranpun dalam masa terjaganya.
Di sebrang sini mendengarkan dalam sunyi.
Menuliskan ini untuk yang dari mulutnya menjaga kalam Ilahi tiada henti.
Harap-harap barokahnya mengalir di sebrang sana dan sini.
16 April 2020
–
Oleh: Diyaa
–
Foto: merdeka.com