Ibu apa kabar? Bagiku hari ini cukup melelahkan. Baru saja aku pulang kuliah, tak lama kemudian sudah di suruh mengaji saja ehehehe. Hidup di pondok itu campur aduk ya bu, seperti makan sop buah. Ada kalanya kita bahagia karena bertemu teman banyak, Ada kalanya pula kita harus bersabar karena peraturan.

Secerca tetesan kalbu Membasahi gelapnya bisu Pengap bersenandung pada malam Menghantarkan aliran kesunyian dalam temaram   Dengung gejolak memecah diri Gelap dalam ramai Bising dalam temaram Hanyut gebu terasa menggenggam   Sampai Sepupuk sinar datang Membawa indahnya kesadaran Akan kasih yang diberikan Sang Kasih Terpatri dalam jiwa yang bersih  

Majelis khotmil Qur’an dan haul KH. M. Munawwir bin Abdullah Rosyad berjalan tertib dan lancar. Acara diawali dengan kirab khatimin dan khatimat, yang terdiri dari dua khatimin bilqiraatis sab’ah, satu khatimat bilqiraatis sab’ah, tiga puluh enam khatimin blqiraatil masyhurah, dan dua puluh satu khatimat bilqiraatil masyhurah di Madrasah Huffadh Al-Munawwir.

Keluarga besar Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q menyelenggarakan acara peringatan Haul Almaghfurlah KH. Ahmad Warson Munawwir yang ke-6 pada hari Selasa, 11 Januari 2022 pada pukul 15.30 WIB yang bertempat di halaman pondok pesantren. Mengingat keadaan yang masih dalam suasana pandemi, majelis haul khusus hanya untuk keluarga, santri dan

Jum’at (7/1/2022) merupakan hari pertama dari serangkaian acara Haul Ke-9 Almaghfurlah KH. Ahmad Warson Munawwir. Dimulai dengan pembukaan muqoddaman ba’da subuh dengan pembacaan hadrah oleh Ibu Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson di musholla barat. Pelaksanaan Muqaddaman adalah sebanyak 9 kali khataman. Masing-masing rayon mendapat bagian 1-2 kali khataman. Sabtu (8/1/2022)

Bilamana mentari muncul di waktu pagi Kutelah melangkah menyusuri  hari Mentari melenggokkan menyemangati Diiringi syahdunya merpati bernyanyi   Walau batu tajam kutemui Walau angin pagi menusuk rusuk ini Walau hujan memandikan diri ini Walau ransel membebani raga ini  Baca juga KH. Ahmad Warson Munawwir, Sang Penulis Kamus Legendaris Namun, tak

Orang yang mencari kesalahan orang lain berarti seseorang tersebut sudah terjangkit penyakit. Orang yang baik bukanlah terus mencari kesalahan orang lain. Akan tetapi, sibuklah untuk mencari kesalahan diri sendiri dan merenungi apa aja yang telah ia perbuat. Jika seandainya melihat ada kesalahan yang orang lain perbuat, maka ingatlah bahwa rasulullah

Siapa yang tau dia akan datang  Yang secara tiba-tiba dia bisa menghilang  Siapa yang tau apabila telah berhenti Akan ada keindahan yang menanti Musim yang tak menentu  Sebuah kicau yang selalu ku rindu  Baca juga KH. Ahmad Warson Munawwir, Sang Penulis Kamus Legendaris Yang datang tanpa persetujuan  Yang hilang tanpa

Ahmad Warson Munawwir, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q, putra dari KH. Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Beliau terkenal sebagai sosok yang sangat mengajarkan kerendah hatian dengan keluhuran, ketulusan, kecerdasan, dan kehebatan. Selain itu, beliau sosok yang sangat sederhana dari segala aspek kehidupannya. Salah satunya dari cara berpakaian beliau yang