Sejumlah santri Al-Munawwir mengikuti salat gerhana matahari di Masjid Jami’ Al-Munawwir pada Kamis (26/12). Salat gerhana ini diimami oleh K.H. Najib Abdul Qodir dan K.H. Muhtarom Busyro sebagai khatib. Salat gerhana matahari dilaksanakan secara berjamaah lepas salat zuhur.
Dalam khutbahnya, K.H. Muhtarom Busyro mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan istikamah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Terjadinya fenomena gerhana bukan merupakan suatu tanda akan munculnya kejadian atau bencana yang mengkhawatirkan dan mengerikan. Namun sebaliknya, gerhana merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Kejadian gerhana juga bukan disebabkan oleh kematian atau kelahiran seseorang sebagaimana teguran Rasulullah saw. kepada para sahabat yang membuat berbagai asumsi terkait kejadian yang bertepatan dengan wafatnya putra Rasulullah yang bernama Ibrahim.
Gerhana matahari merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, maka dianjurkan untuk melaksanakan salat, memperbanyak istigfar dan sedekah, berzikir maupun bertaubat. Beliau berharap, semoga adanya fenomena gerhana ini mampu menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Oleh: Anu’ma Syifaus S.