Halal Bi Halal Asatiz dan Santri PP Al Munawwir Komplek Q

Diposting pada

Selasa malam Rabu (18/6), ratusan santri PP Al Munawwir Komplek Q berkumpul di musala barat untuk melaksanakan halal bi halal. Setelah kurang lebih 20 hari menikmati masa liburan, santri harus kembali lagi ke pondok untuk melaksanakan proses belajar dan mengaji.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut diawali dengan penampilan tim hadroh Tsamrotul Muna. Selesai membawakan beberapa lagu, acara dibuka oleh pembawa acara Reni Wahyuni dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Fitria Nur Fajriah.

Selanjutnya, Nazifatul Ummi berkesempatan mewakili para santri untuk menyampaikan sambutannya. Dalam kesempatan tersebut, Nazifa memohon maaf lahir dan batin kepada segenap pengasuh, asatiz, serta teman-teman santri atas segala kesalahan. Santri asal Kediri tersebut juga mengajak hadirin yang hadir untuk bermunasabah diri di bulan Syawal ini.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Madrasah Salafiyah III, Ustaz Agus Najib. Dalam sambutan tersebut, Ustaz yang akrab disapa Ustaz Mamik ini menjelaskan analogi ular dan ulat. Menurut beliau, santri di bulan Syawal ini layaknya ulat bukan ular. Ulat yang awalnya dipandang menjijikkan berubah menjadi begitu menawan setelah melewati poses mertamorfosis. Sementara ular, meskipun telah melakukan pertapa, ia akan tetap menjadi ular yang suka memangsa.

Dalam penjelasan di atas, apabila dianalogikan dengan santri adalah seharusnya di momen Syawal ini santri berubah menjadi lebih baik setelah melewati Ramadan dan bulan-bulan sebelumnya. Syawal adalah momen untuk mengistiqomakan ibadah dan meningkatkan moral serta semangat dalam mengaji atau menuntut ilmu setelah menjalani liburan di rumah.

Penjelasan di atas diamini oleh Gus Kholid Arif Rozaq dalam sambutannya mewakili pengasuh. Selain itu Gus Kholid menjelaskan bahwa Syawal merupakan momen untuk memperbaiki hubungan horizontal dengan sesama makhluk setelah memperbaiki hubungan vertikal dengan Allah swt. Oleh karena itu, di bulan Syawal kita semua saling memaafkan kesalahan masing-masing meskipun tidak menutup kemungkinan, sebagai manusia biasa akan melakukan kesalahan lagi.

Acara halal bi halal ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh K.H. Muslih Ilyas dan dilanjutkan dengan musafahah seluruh santri sebagai tanda saling bermaafan di bulan Syawal ini.

 

Oleh: Hafidhoh