Hari Gizi dan Makanan Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. Pada tahun ini, Kementrian Kesehatan mengangkat tema “Remaja Sehat, Bebas Anemia”. Mengapa remaja? Hal ini dikarenakan kesehatan dan gizi di usia remaja akan mempengaruhi kualitas hidup pada usia produktif selanjutnya. Jika remaja mengalami kekurangan gizi dan makanan, maka yang terjadi adalah berbagai hal yang tidak diinginkan, contohnya anemia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, anemia banyak dialami oleh remaja sebesar 32 persen yang artinya, terdapat 3-4 dari 10 remaja. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi remaja dalam setiap makanannya serta kebiasaan remaja yang mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food). Setidaknya gizi seseorang dapat dikatakan seimbang apabila telah memenuhi standar pola makan yakni 4 sehat 5 sempurna. Penting bagi remaja untuk memperhatikan pola makanan ini.
Perkembangan seseorang saat remaja sangat menentukan kualitasnya kelak saat tumbuh dewasa. Negara membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, inovatif serta kritis demi menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa. Semua hal ini dapat diperoleh seorang remaja jika ia memiliki tubuh yang sehat. Dalam tubuh yang sehat terdapat pada jiwa yang kuat dan jiwa yang kuat bisa didapatkan dengan kita menjaga keseimbangan gizi, pangan dan juga kesehatan tubuh.
Di masa pandemi sekarang ini, remaja dibebani oleh banyaknya tugas, baik dari instansi pendidikan maupun tugas yang lainnya. Tenggat waktu yang sempit dan banyaknya tugas yang diterima, membuat remaja kewalahan sampai menghabiskan waktunya untuk begadang, bahkan tidak jarang yang rela tidak tidur hingga pagi. Hal ini pula yang menyebabkan kebanyakan remaja kurang memperhatikan pola makannya, pola tidur, serta kesehatan tubuhnya. Lalu, bagaimana seorang remaja hendak memajukan bangsa dengan kondisi tubuh yang tidak sehat?
Oleh karena itu, agar tubuh tidak terjangkit penyakit maupun virus yang berbahaya, menjaga pola makan sehat bergizi juga seimbang adalah langkah yang tepat untuk mencegah hal tersebut. Sehingga kepentingan untuk menjaga keseimbangan gizi dan pangan tidak hanya berlaku bagi remaja saja, tetapi juga wajib bagi semua kalangan. Selain menjaga keseimbangan gizi dan pangan, semua orang diwajibkan untuk menjaga kesehatan. Olahraga teratur, mengkonsumsi makanan yang seimbang dan vitamin pendukung makanan, merupakan suatu ikhtiar diri untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi.
Referensi: Tirto.id
Oleh: Eka Novitha
Foto oleh Trang Doan dari Pexels