Krapyak-Pondok Pesantren Almunawwir gelar haul ke-1 KH. R. Muhammad Najib Abdul Qadir Senin (20/12). Acara yang dipimpin oleh KH. Ahmad Shidqi Masyhuri dan dihadiri ratusan santri ini dilangsungkan di Aula G PP Almunawwir Krapyak, Yogyakarta yang terletak di depan kediaman almaghfurlah KH. R. Muhammad Najib Abdul Qadir. Kiai dari luar Krapyak juga turut menghadiri KH. R. Muhammad Najib Abdul Qadir.
“Saya mewakili Ibu Nyai Hj. Musta’anah Saniyah Najib menghaturkan marhaban ahlan wa sahlan bihudzurikum,” tutur KH Muhtarom Busyro selaku perwakilan tuan rumah.
Selanjutnya KH Muhtarom Busyro juga menghaturkan permohonan maaf dan juga doa untuk para santri yang sedang thalabul ilmi agar mendapatkan imu yang berkah serta bermanfaat di dunia dan akhirat.
Dalam kesempatan kali ini, KH. R. Abdul Hamid Abdul Qadir memimpin tahlil dan doa, sementara itu KH. Muhammad Dian Nafi’ dari Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo mengisi mauizah hasanah.
“Harga setiap orang atau bobot setiap manusia itu tergantung sesuatu yang dapat memperbaikinya.orang bisasaja memiliki kekayaan, jika kekayaan itu tidak bisa memperbaiki pemiliknya, maka bukan di situ harga orang itu. Orang bisa saja memiliki banyak pengetahuan, tapi jika pengetahuan itu tidak membuatnya menjadi baik seperti umat Nabi Muhammad saw. Sebagai pelaku kehidupan, maka bukan di situ kualitas dia sebagai seseorang. Orang bisa saja memiliki kekuasaan yang tinggi, jika kekuasaan itu tidak bisa memperbaiki dia sebagai hamba Allah Swt. maka kekuasaan itu tidaklah menjadi penentu mutu dia sebagai makhluk Allah Swt,” tutur KH. Muhammad Dian Nafi’ dalam mauizahnya.
Kiai Dian Nafi’ menjelaskan bahwa kalimat di atas untuk menghargai almaghfurlah Kiai Najib. Bahwa sesuatu yang memperbaiki Kiai Najib sebagai umat Nabi Muhammad, sebagai seorang guru, sebagai keluarga besar pondok pesantren Almunawwir Krapyak adalah ta’limul Qur’an-nya.
Pasalnya KH. R. Muhammad Najib mengkhatamkan al-Quran 30 juz bilhifdzi sebelum tamat sekolah dasar. Selain itu, beliau juga telah terdaftar sebagai imam salat tarawih sebelum mengkhatamkan al-Qur’an dan turut menyertai Sang Guru, KH. Ahmad Munawwir sejak masih duduk di sekolah dasar. Tak hanya itu, Kyai Najib juga sering menyetorkan hafalannya dimanapun berada. Hal tersebut menginspirasi banyak pemuda untuk ikut menghafalkan al-Qur’an.
Baca juga : Kyaiku Sang Ahlul Qur’an ( KH. R. Muhammad Najib AQ)
Dalam mauizahnya, Kiai Dian Nafi’ juga memberikan perhitungan masa Kiai Najib mengajar al-Qur’an. Kiai Dian menyebutkan bahwa Kiai Najib telah mengajar al-Qur’an selama kurang lebih 57 tahun, terhitung sejak beliau duduk di kelas 1 Tsanawiyah.
Muhammad Dian Nafi’ menyampaikan ada 11 kebaikan dalam diri Kyai Najib yang diperbaiki Allah sebab keakrabannya dengan al-Qur’an. 11 hal tersebut, yaitu niat, kiprah, ath-Thabi’ah (watak), acuan berpikir, thariqah (metode dalam mendampingi para santri menekuni tahfidzul qur’an), wilayah jelajah, nahiyah, ath-tharh (tantangan), kebiasaan, jati diri, ilmunya, dan yang terakhir adalah kebutuhan duniawinya.
Diketahui KH. R. Muhammad Najib adalah putra dari KH. Abdul Qodir dan cucu dari sang maestro Al-Qur’an nusantara, KH. M. Munawwir. Semasa hidup hingga menghembuskan nafas terahirnya, beliau selalu menghiasi hari-harinya dengan Al-Qur’an. Dan kini telah genap 1 tahun beliau berpulang ke rahmatullah. Lahul fatihah.
Pewarta : D-Hab
Sumber : AlmunawwirTV
Gambar :Instagram Almunawwir_Krapyak