Suasana khusyuk menyelimuti Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q ketika peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW digelar. Acara yang berlangsung meriah ini menjadi momen istimewa bagi seluruh santri untuk merenungkan kembali peristiwa agung dalam sejarah Islam. Diawali dengan kegiatan keagamaan seperti Sima’an Al-Qur’an dan Takhtim yang dilakukan pada Senin, 27 Rajab 1446/27 januari 2025, acara puncak diisi dengan pengajian yang mengupas perjalanan spiritual Rasulullah SAW yang dilakanakan pada Kamis, 30 Januari 2025.
Agus Muhammad Azka, Lc., mengajak para santri untuk menyelami kisah Isra’ Mi’raj. Beliau memulai dengan menguraikan latar belakang peristiwa tersebut. Isra’ Mi’raj terjadi sekitar tiga tahun sebelum hijrah, peristiwa ini menjadi semacam oase bagi Rasulullah yang tengah menghadapi ujian berat dalam dakwahnya. Wafatnya istri tercinta, Sayyidah Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, menjadi tahun kesedihan bagi beliau. Namun, Allah SWT memberikan penghiburan yang luar biasa melalui peristiwa Isra’ Mi’raj.
Sebelum peristiwa agung itu terjadi, Rasulullah SAW pernah mengalami cobaan pahit saat berdakwah di Thaif. Beliau tidak diterima dan dilempari batu oleh penduduk kota itu. Namun, dari peristiwa tersebut, Rasulullah SAW justru semakin tegar dan yakin akan kebenaran risalah yang dibawanya. Gus Azka mengingatkan kepada para santri bahwa setiap perjuangan pasti akan menemui tantangan. Kita harus senantiasa bersabar dan tawakal kepada Allah SWT.
Perjalanan Isra’ dan Mi’raj
Gus Azka kemudian menjelaskan secara detail peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Beliau menggambarkan dengan hidup bagaimana Rasulullah SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa menaiki Buraq, kendaraan istimewa yang disediakan oleh Allah SWT. Sepanjang perjalanan, Rasulullah SAW ditemani oleh malaikat Jibril. Sesampainya di Masjidil Aqsha, beliau melaksanakan salat bersama para nabi dan rasul terdahulu.
Puncak dari perjalanan ini adalah Mi’raj, yaitu peristiwa naiknya Rasulullah SAW ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha. Di setiap lapisan langit, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi dan rasul terdahulu serta menyaksikan berbagai keajaiban alam semesta. Perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual yang sangat mendalam, di mana Rasulullah SAW semakin dekat dengan Rabb-nya.
Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW diperlihatkan berbagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Di sinilah beliau menerima perintah salat lima waktu secara langsung dari Allah SWT. Perintah ini kemudian disampaikan kepada Rasulullah SAW oleh malaikat Jibril.
Hikmah Isra’ Mi’raj
Gus Azka menegaskan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj mengandung banyak hikmah yang dapat kita petik dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah:
Setiap orang yang berjuang untuk kebaikan pasti akan menghadapi berbagai macam cobaan. Yang membedakan adalah bagaimana cara menghadapi cobaan tersebut. Kita harus sabar dan tidakmenghadapinya dengan nafsu semata
Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Ketika menghadapi cobaan, sikap yang tepat adalah sabar dan tidak bertindak gegabah atau mengikuti nafsu. Sabar akan membantu kita untuk berpikir jernih dan mencari solusi yang terbaik.
Yang terpenting adalah selalu berserah diri kepada Allah SWT. Sesuai janji Allah SWT yang memberikan harapan bagi kita semua. Artinya, setelah kita mengalami kesulitan atau musibah, pasti akan ada jalan keluar dan kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT. Kita tidak perlu putus asa atau merasa sendirian, karena Allah SWT selalu bersama kita.
Penutup
Acara peringatan Isra’ Mi’raj di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q ditutup dengan sesi tanya jawab yang meriah. Para santri antusias mengajukan pertanyaan seputar peristiwa Isra’ Mi’raj. Gus Azka memberikan hadiah bagi santri yang bisa menjaab.
Peringatan Isra’ Mi’raj ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi seluruh santri. Melalui peristiwa agung ini, kita diajak untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Penulis: Rahwa Maryam Az Zahra
Dokumentasi: Arsip Media Komplek Q