Hari itu aku sangat sibuk, Bu
Menerka jumlah hari yang telah dilewati bersama
Menghitung berapa kesempatan yang hilang
Untuk sebuah pengabdian yang seharusnya kulakukan
Merutuki kebodohan
Atas ketidaksadaran ada hal berharga yang kusia-siakan
Aku membisu di keramaian
Ketika muncul pertanyaan apa balasan terbaik untukmu
Sadar, bahwa terlalu banyak lelah yang sudah dipaksakan
Ribuan jam yang sudah dikorbankan
Pun tetesan keringat yang tak pernah berhenti
Jariku kelu,
Ketika mencoba melukiskan sosok terbaik itu
Bibirku kaku,
Untuk sekadar mengucap rindu
Jiwaku tak mampu
Jika sudah tak ada lagi kesempatan untuk sebuah temu
Jika Tuhan masih memberi kesempatan,
Hadiah terindah itu akan kusampaikan
Di sepertiga malam
Untuk ibu tersayang
Selamat Hari Ibu
22 Desember
Oleh: Iqna