Kamus Al-Munawwir merupakan kamus bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KH. Ahmad Warson Munawwir (pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta) dan merupakan mahakarya beliau yang sangat fenomenal. Kamus ini merupakan bentuk perwujudan kritalisasi ilmu bahasa Arab ketika Kyai Warson belajar keilmuan kepada KH. Ali Maksum.
Kamus dengan tebal 1.700 halaman ini telah banyak digunakan oleh para penuntut ilmu khususnya santri untuk mengetahui kosakata Arab ke dalam bahasa Indonesia. Tak hanya oleh santri Krapyak saja, tetapi seluruh santri dan pondok pesantren serta lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia juga menggunakan kamus Al-Munawwir.
Kamus Al-Munawwir telah menjadi sebuah buku yang mengalami penerbitan dan percetakan hingga beberapa kali dan beberapa ekslemplar. Namun, semakin berkembangnya zaman serta teknologi, beberapa pengguna kamus ini menyarankan untuk kamus dijadikan dalam bentuk aplikasi.
Hal demikian juga berawal dari keresahan masyarakat dalam mengakses kamus Al-Munawwir. Mungkin, tidak semua masyarakat memiliki kamus Al-Munawwir. Mengingat, kamus Al-Munawwir termasuk kamus terlengkap di Indonesia dengan jumlah pengguna yang sangat banyak.
Bahkan pada sekitar tahun 2014an, ditemukan kamus Al-Munawwir bajakan dan dalam bentuk pdf. Akhirnya pada tahun 2010, dari pihak pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q berinisiatif untuk merealisasikan kamus Al-Munawwir ke dalam bentuk aplikasi. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa lebih baik melakukan digitalisasi kamus dari pihak perumus daripada nantinya digitalisasikan oleh pihak lain.
Dimana rencananya, pihak pondok secara development membentuk aplikasi kamus. Namun, dikarenakan suatu hal dan salah satunya karena adanya pandemi wabah Covid-19 membuat proses pembuatan aplikasi hingga tahun 2021 akhir belum juga tuntas. Lalu pada sekitar bulan November 2021, ada tawaran dan pembicaraan mengenai digitalisasi kamus dari Gus Abdurrahman Fauzi.
Gus Fauz yang merupakan salah satu pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pusat, menawarkan digitalisasi kamus melalui PT Quamus. Tetapi pada saat itu masih terdapat suatu kendala salah satunya karena telah bekerja sama dengan pihak digitalisasi lain sehingga tawaran tersebut tidak diambil. Namun, setelah sekitar 1 tahun tidak ada perkembangan lebih lanjut, akhirnya ada pembicaraan lagi mengenai digitalisasi kamus dengan Gus Fauz pada bulan September 2022.
Sehingga pada bulan Oktober 2022, diterimalah tawaran dari PT Quamus yang mengajukan tawaran untuk membantu merealisasikan kamus Al-Munawwir ke dalam bentuk aplikasi. PT Quamus merupakan platform pembelajaran bahasa Arab digital yang berdiri sejak tahun 2020. Awalnya PT Quamus adalah sebuah organisasi yang kini dikembangkan untuk pengaplikasian metode-metode pembelajaran bahasa Arab.
Setelah proses pembuatan aplikasi kamus oleh PT Quamus sekitar beberapa bulan, kini hadir kamus Al-Munawwir versi digital. Tepatnya pada aplikasi Quamus dimana memuat 3 kamus Al-Munawwir sekaligus yakni Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab Terlengkap, dan Kamus Istilah Modern Al-Munawwir Indonesia-Arab.
Menurut PT Quamus, kamus Al-Munawwir merupakan kamus yang sangat bagus dan lengkap diantara kamus-kamus bahasa Arab lainnya. Hal ini menjadikan alasan PT Quamus ikut membantu merealisasikan kamus Al-Munawwir ke dalam bentuk aplikasi. Tak lain agar nantinya dapat membantu masyarakat dalam mengakses kamus Al-Munawwir dengan mudah.
Dalam proses pengimplementasian aplikasi kamus Al-Munawwir ini terdapat tokoh-tokoh yang berperan. Antara lain seluruh keluarga Ndalem Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q, Gus Abdurrahman Fauzi yang merupakan salah satu pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pusat, dan pihak PT Quamus.
Harapan adanya aplikasi kamus Al-Munawwir ini adalah dapat senantiasa mengikuti perkembangan trend era digital yang positif. Seperti penggunaan kamus secara digital dengan fitur-fitur kosakata baru untuk kelengkapan kamus secara otomatis dapat dilihat pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis.
Hal tersebut sebenarnya sama seperti apa yang ditulis tangan oleh Kyai Warson pada awal penulisan. Yaitu setiap mufrodat atau kosakata diberikan rujukan baik dalam Al-Qur’an atau hadis. Juga semoga penggunaan kamus versi aplikasi digital ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan mudah dan membantu dalam mencari mufrodat-mufrodat secara praktis.
Redaktur: Zia Zahra Hudaya
Sumber: Gus Kholid dan Pak Irvan Gumilar (PT Quamus)
Foto: Arsip Media Komplek Q