Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita tidak terlepas dari berdoa kepada Allah. Apalagi terdapat waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Akan tetapi secara tidak sadar, seringkali kita memandang remeh sebuah doa. Merasa sudah lelah dalam berdoa terutama ketika tidak mendapatkan hasil dari yang sudah kita panjatkan.
Memandang remeh sebuah doa sama saja memandang remeh yang menjadi tujuan kita berdoa, yaitu Allah subhanahu wata’ala. Apa sih artinya doa?
Menurut Habib Novel Alaydrus, doa artinya permintaan, permohonan, undangan. Jadi kalau kita sedang berdoa artinya kita sedang mengajukan permohonan kepada Allah ta’ala untuk urusan kita.
Mengapa kita sebagai manusia terdapat perintah untuk berdoa?
Karena Tuhan itu hanya satu yaitu Allah subhanahu wata’ala. Allah lah yang mengurusi semuanya. Kalau kita punya masalah apapun yang bisa membereskan hanya Allah subhanahu wata’ala.
Seperti dalam firman Allah :
“Ud’uunii astajib lakum”, panggil aku, aku akan jawab panggilan kalian. Allah merasa senang dengan hambaNya yang banyak berdo’a.
Sabda Nabi Muhammad saw., “Addu’a shilahul mukmin”, do’a itu senjatanya orang mukmin.
Berdoalah dengan mengandalkan jawaban dari Allah, jangan hanya mengandalkan usaha, tapi jangan meremehkan sebuah usaha. Panggillah Allah dengan penuh kesungguhan. Allah akan memberikan jawaban, tetapi Allah juga tidak ingin kita tahu bentuk terkabulnya doa seperti apa. Allah akan memberikan jawaban dengan caraNya yang begitu indah. Begitu dawuh Habib Novel.
Seperti yang terjadi pada peristiwa hari raya kurban. Bagaimana Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadapi ujian yang luar biasa. Istri nabi Ibrahim, Siti Hajar mengalami kehabisan air dan Nabi Ismail menangis. Siti Hajar sudah mencari air dengan lari dari bukit Safa ke bukit Marwah tetapi tidak kunjung menemukan air.
Kemudian Siti Hajar berdoa kepada Allah. Allah menjawab doa itu dengan memunculkan air dari bawah kaki Nabi Ismail yang sekarang dikenal dengan air zamzam yang airnya tidak akan habis sampai kiamat. Itulah keindahan jawaban sebuah doa dari Allah subhanahu wata’ala.
Allah melihat kesungguhan kita dalam meminta yang dibuktikan dengan aktivitas yang sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh Allah. Doa itu bukan hanya diam mengangkat tangan dan tidak ada usaha. Jadi doa itu hatinya berdoa lisannya berdoa dan tubuhnya bekerja.
Oleh: Iqna Isti’nafiyah
Sumber: Kanal youtu.be