Aku mengenal sosok panutan
Yang sering dipanggil Bapak
Dalam setiap kisah yang tertulis
Pada lembaran kenangan bersamanya
Tidak dapat dipungkiri,
Kisah Bapak membawa haru bagiku
Membuat aku ingin menemuinya
Melihat dan menyapa secara langsung
Tapi semua itu khayalan belaka
Saat ini, semua hanya tinggal cerita
Menyapa dengan senyum bayangan
Dalam selembar gambar yang ada
Ketika datang kerinduan pada Bapak
Aku berkunjung di sepetak keramik hijau
Mendekat dan menyapa menahan tangis
Dan bersimpuh melantunkan do’a-do’a
Memberi kesejukan dan kedamaian
Dari taburan bermacam bunga
Hembusan nafas yang mencium
Semerbak arumni bunga yang ditaburkan
Sedari mengenal hingga mengenang
Ketika dapat saling bercakap
Dan sekarang hanya berbisik
Pada sepetak kenangan yang terjaga
Lampung, 20 Mei 2020
(haniiya.27)
–
Note: Bapak adalah sapaan akrab kami (para santri) kepada beliau selaku Kyai (pengasuh kami)
–
Foto: Dokumentasi Pribadi Komplek Q