Sejumlah santri mengikuti Miss Kartini Masa Kini dalam rangkaian kegiatan April MOP (Miracle of Pesantren) Komplek Q pada hari Kamis (25/4). Masing-masing rayon mulai dari rayon Q2—Q9 mengirimkan perwakilan Kartini terbaiknya untuk mengikuti Miss Kartini.
Acara yang dipandu oleh Reni dan Latifah ini diawali dengan peragaan berjalan dari urutan 01—08 yang dicontohkan oleh panitia dan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai peraturan Miss Kartini Masa Kini. Masing-masing peserta akan diberi waktu untuk menjawab satu pertanyaan wajib dan satu pertanyaan pilihan, masing-masing satu menit. Kemudian, peserta akan menampilkan bakatnya dalam tiga menit.
Pertanyaan wajib sudah diberikan jauh sebelum hari pelaksanaan yaitu mengenai aplikasi Kartini pada konteks sekarang ini. Rayon Q2 yang diwakili oleh Ainul Firda mengemukakan pendapatnya dengan menerapkan teori feminisme yaitu dengan terlalu menyibukkan diri dengan fashion, baik wajah ataupun tubuh, tetapi perempuan juga perlu untuk menghias diri dengan ilmu. Cantik tak cerdas kurang tapi kalo cantik dan cerdas luar biasa. Berbeda dengan Ika Muslihatun—perwakilan rayon Q4—mengemukakan bahwa Kartini masa kini adalah seperti santri komplek Q yang tidak hanya mempelajari ilmu umum, tetapi juga ilmu agama. Selain itu, menurut Milenia—perwakilan rayon Q3—sebagai Kartini masa kini, kita harus lebih mandiri sebagai santri dengan tanggung jawabnya sendiri-sendiri.
Pertanyaan pilihan diambil secara acak oleh peserta lewat gulungan kertas kecil yang disiapkan panitia dan dibacakan oleh juri. Pertanyaan yang diberikan seputar masalah yang terjadi di sekitar kita seperti; bagaimana mencegah dan menanggulangi sampah plastik yang dijawab oleh Isnaeni—perwakilan rayon Q5—dengan menggunakan tote bag dan sedotan alumunium sebagai bentuk pencegahan, serta mendaur ulang sampah sebagai bentuk penanggulangan; bagaimana meningkatkan pendidikan sebagai santri yang dijawab oleh Ita Fitriana—perwakilan rayon Q8—yaitu dengan motivasi yang besar; bagaimana menanggapi adanya fenomena ustadz online yang dijawab Ika dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana mengembangkan potensi dan menunjukkan eksistensi diri; dan sebagainya. Penampilan bakat dari peserta juga beraneka ragam. Mulai dari membaca puisi, nyinden atau bernyayi jawa, geguritan, silat, bernyanyi, menari, dan bagaimana membela diri ketika diserang.
Melalui proses penjurian dari Rifka Zammilah dan Nur Ubaida, Miss Kartini 2019 dimenangkan oleh Ika Muslihatun dari rayon Q4. Menurut Rifka—selaku juri, kegiatan seperti ini (Miss Kartini Masa Kini) dapat dimanfaatkan sebagai ajang santri untuk mengeksplorasi diri dalam fashion maupun tentang bagaimana berpikir.
“Harapannya, acara ini tidak sekadar peringatan, tetapi juga dapat menjiwai Kartini,” ungkap Rifka.
Oleh: Anu’ma Syifaus S