Apakah sempat terlintas dipikiran kita bahwasanya waktu itu sangat penting bahkan berharga? Bukan perihal masalah, namun ini adalah tentang waktu yang menjadi faktor utama dalam segala bentuk aktivitas yang dilakukan.
Dalam kehidupan, waktu merupakan hal yang paling berharga dan menjadi penentu dari semua aktivitas yang dilakukan. Menurut KBBI, waktu adalah seluruh rangkaian saat proses, perbuatan, atau keadaan berada dan berlangsung. Waktu merupakan salah satu “the greatest element” atau elemen terbesar dalam kehidupan. Karena dengan waktu manusia mampu melakukan banyak hal yang membuat diri mereka melakukan perubahan dalam hidupnya.
“Yang kemarin berlalu, karena hari ini tidak mengulang untuk esok yang datang”.
Kandungan Surah Al-Ashr, Peringatan Menghargai Waktu
Waktu berperan penting dan berharga bagi kehidupan manusia, karena waktu tidak dapat terulang kembali. Dengan adanya waktu, manusia bisa melakukan berbagai aktivitas entah yang bermanfaat ataupun tidak tergantung pada manusia yang melakukan. Itu sebabnya gunakanlah waktu dengan sebaik-baik mungkin. Karena jikalau kita tidak menggunakan waktu dengan baik bahkan menyia-nyiakan, naudzubillah kita termasuk golongan orang yang merugi.
Hingga Allah SWT bersumpah melalui firman-Nya dalam Al-Quran surah Al-’Ashr ayat 1-3:
وَالْعَصْرِۙ ، اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ، اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
Artinya: “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)
Allah SWT bersumpah untuk meyakinkan manusia akan penting dan berharganya waktu itu atas kerugian yang akan dirasakan apabila tidak dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Pada ayat ke-3 dalam surah ini menjelaskan bahwa ada beberapa syarat agar manusia tidak termasuk orang-orang yang merugi, diantaranya: beriman, mengerjakan amal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Ada nasihat lama mengatakan “Kesempatan tidak datang dua kali”. Maknanya adalah adanya suatu kesempatan bagus yang datang harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin agar kita juga mendapat yang terbaik dari kesempatan tersebut. Maka dari itu, kita juga harus bijak dalam mempergunakan waktu untuk kesempatan yang datang karena nantinya dapat terlihat dari hasil yang sama-sama berharganya.
“Waktu tidak butuh tergesa. Karena itu, detik tidak akan meloncat lebih cepat dari waktunya” – KH. Muhammad Najib Muhammad Al-Imam (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Madienah Denanyar Jombang).
Kalimat tersebut tersirat makna bahwa dalam melakukan sesuatu, nilai penting dalam menghargai waktu adalah dengan tidak tergesa-gesa. Karena waktu itu sudah teratur, sesuai, dan urut. Tinggal bagaimana kita sebagai pelaku yang melakukannya dapat memanajemen dengan baik atau tidak. Seperti itulah waktu yang menentukan dan memberikan alur yang sangat tertata rapi. Dalam waktu ada detik, menit, jam hingga berganti rotasi siang dan malam.
Selain itu, istilah “Time is money”. Hal ini mengandung banyak makna terutamanya pesan tersirat untuk tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan dan waktu, tidak menunda-nunda pekerjaan agar kita dapat menghargai waktu dan kesempatan yang datang. Berharganya waktu adalah seperti barang berharga yaitu uang dan emas.
Sebuah pembelajaran bahwa sukses tercapai tidaknya sesuatu yang kita lakukan adalah adanya sebuah sikap menghargai, utamanya terhadap waktu yang menjadi penentu utama aktivitasmu.
“Akulah sumber keadaanmu, begitulah kamu berhasil karenaku. Tapi ingatlah bahwa sikap sifatmu menentukan iya tidaknya hal yang aku datangkan”.
Seperti itulah analogi dari menghargai waktu atas suatu hal.
Oleh: Zia Zahra Hudaya
Sumber: kalam.sindonews.com
Pictured by Faseeh Fawaz on Unsplash