Dewasa ini, manusia mengalami kesulitan besar, yang bahkan dianggap sebagai hambatan psikologis dalam dunia spiritual yaitu sulitnya akan menyadari bahwa Allah itu sebagai penyebab segalanya, bukan sebagai akibat. Manusia sering kali memaksa Allah sebagai akibat dari keinginan dan kemauannya. Ketika manusia tidak menyadari bahwa segala sesuatu itu datang dari Allah, maka akan muncul ego dan sekat-sekat yang disebut hijab.
Bagaimana cara menyadari itu? Bagaimana metode supaya kesadaran itu cepat muncul? Pertama-tama kita harus memiliki satu pandangan hubungan kita dengan Allah, diantaranya adalah MinaAllaah yang berarti dari Allah. Segala sesuatu itu datangnya dari Allah. Tidak muncul dengan sendirinya. Yang tidak datang dari Allah tidak pernah ada.
Dalam hal ini, para sufi mempunyai beberapa metode. Metode pertama yaituالتخلي, metode pengosongan atau pembersihan. Apa yang harus dibersihkan dari dalam kita supaya mudah menyadari minallah?
Pertama, اعتمد باالنفس atau mengandalkan diri sendiri, merasa itu dari sendiri, kepentingan diri sendiri, harus dengan diri sendiri, dan harus berserah kepada diri sendiri. Keakuan ini akan menjadi awal tirai yang menghadang nur atau cahaya Allah, sehingga manusia bisa hebat tetapi gelap.
Kedua,اعتمد بالعمل atau mengandalkan amal. Amaliah harus kita lakukan, ikhtiar dan kerja keras harus kita lakukan, namun tidak boleh diandalkan.Yang harus kita andalkan adalah خالق العمل yaitu Allah. Karena kebaikan dibalik amaliah sesungguhnya adalah anugrah dari Allah, tidak muncul dengan sendirinya. Kita tidak pernah bisa produksi amal kebajikan. Jika kita menyadari semua dari Allah maka kita akan merasakan betapa indahnya syukur kita nanti.
Ketiga, اعتمد بالعلمatau mengandalkan ilmu. Orang boleh punya ilmu pengetahuan dan memang diperintahkan oleh Allah untuk mencari ilmu. Akan tetapi, jangan mengandalkan ilmu, andalkanlah العالم yang memiliki sifat maha mengetahui, yaitu Allah. Karena ilmu itu sesungguhnya sifat Allah dan kita bisa mengetahui sesuatu karena Allah.
Keempat, اعتمد بالاحوال والانوار. Jika sudah merasa dekat dengan Allah dan merasa punya pengalaman spiritual yang luar biasa, maka bukan itu yg seharusnya diandalkan. Yang harus diandalkan adalah tetap kembali kepada Allah, karena ini semua dari Allah. Selain itu, takabbur atau sombong juga harus dihindari. Jangan merasa takjub kepada diri sendiri.
Metode selanjutnya yaitu التحلي yang berarti menghias. Menghias disini bertujuan membangun sebuah karakter sehingga menjadi riasan karakteristik kepribadian seseorang. Tentu yang kita tanamkan adalah karakteristik terpuji yang sangat erat hubungannga dengan minallah, sehingga muncul kesadaran untuk kembali kepada Allah.
Dalam hal ini, yang harus dilakukan pertama kali adalah menanamkan taubat dengan terus menerus kembali kepada Allah. Karena semua ini berasal dari Allah. Kemudian kita menyaksikan seluruh kebajikan, seluruh anugrah Allah. Jadi, ketika kita berbuat baik, hendaklah segera menyadari bahwa semuanya adalah anugrah Allah. Selanjutnya adalah merasa ridho dan berserah diri kepada Allah. Seseorang akan merasakan keindahan dalam berkreativitas dan beraktivitas apabila disertai dengan ridho kepada apapun yang diberikan oleh Allah. Karena selalu ada pemberian Allah yang terbaik kepada hambanya. Selain itu juga perlu untuk menanamkan sifat syukur, syukur itu berarti memandang sang pemberi nikmat, bukan wujud nikmatnya. Wujud syukur juga bisa diungkapan dengan mengucapkan terimakasih kepada sesama.
Metode yang terakhir yaituالتجلي yang berarti tampilan. Tampilan yang dimaksud bukan dalam arti lahiriyah namun ekspresi atau manifestasi yang muncul dengan sendirinya setelah sesorang menyelesaikan التخلي dan التحلي. Disini akan muncul sebuah karakteristik yang luar biasa dengan merasa segala sesuatu itu berasal dari Allah. dengan begitu seorang akan merasa selalu dalam pengawasan dan kepedulian Allah. Allah selalu mengawasi dan peduli kepada apa yang dilakukan hambaNya.
ايّاك نعبد وايّاك نستعين
Hanya kepadaMu kami menyembah.
Bagaimana kami tidak menyembahMu jika semua ini dariMu.
Dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan,
Bagaimana kami tidak pasrah total kepadaMu sedangkan semua ini adalah atas pertolongaMu.
Sumber : SufiNews Official https://www.youtube.com/watch?v=CfO5Qa7dP_w&t=607s
–
Oleh: Husna Nailufar
Foto: Andrew Small on Unsplash