Orientasi Studi dan Pengenalan Pondok (OSPEP) 2018 dilaksanakan selama 3 hari, dari Jum’at, 2 November – Minggu 4 November 2018. Pembukaan OSPEP dilaksanakan pada Jum’at Sore (2/11) di mushollah barat (musbar). OSPEP tahun ini diikuti sekitar 100 peserta, baik santri baru maupun santri lama yang belum mengikuti OSPEP di tahun sebelumnya.
Naharin Nur Fadhila selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan selamat bergabung menjadi santri Komplek Q kepada para peserta. “ Selamat Bergabung menjadi santri Komplek Q “, ujar Naharin dalam sambutannya. Ia juga menjelaskan bahwa OSPEP diharapkan dapat menjadi wadah bagi santri baru untuk mengenal lingkungan pesantrennya.
Selain mengucapkan selamat datang, Naharin juga menjelaskan bahwa tema yang diusung pada OSPEP tahun ini adalah “ Santri Multitalent Generasi Penerus Bangsa “. Maksud dari tema ini adalah santri diharapkan tidak hanya fokus pada mengaji atau ilmu agama saja, tetapi juga dituntut untuk menguasai keilmuan lainnya sebagai bekal untuk membangun bangsa. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai macam kegiatan yang diberikan kepada santri saat OSPEP berlangsung tidak hanya soal pengetahuan agama. Beberapa kegiatan untuk mengakrabkan antar santri adalah outbound, adu yel-yel, dan ada materi motivasi juga yang akan disampaikan oleh salah satu ustadz.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Pondok, Malpha Della Thalita. Santri asal Bengkulu ini berpesan bahwa penggunaan atribut selama OSPEP tidak menunjukkan indikasi adanya perponcloan. “ Atribut ini bukan untuk perponcloan, tetapi untuk happy dan having fun saja. Sebagai bukti kalau teman-teman pernah diospep “, ujar Malpha.
Sambutan terakhir sekaligus membuka kegiatan secara resmi disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q, Krapyak, Gus Kholid Arif Rozak. Gus Kholid menjelaskan bahwa OSPEP merupakan bentuk akselerasi dari proses pembauran di pesantren. “ OSPEP membuat kalian menjadi terasimilasi dengan keadaan pesantren. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan seperti ini perlu diintensifkan meskipun cuma 3 hari “, dawuh Gus Kholid.
Dalam sambutannya, beliau juga menjelaskan bahwa harapan dari adanya OSPEP ini adalah adanya perbaikan niat. “ Harapan setelah OSPEP, niat mondok menjadi lebih baik, diganti dengan niat tholabul ilmi dan tafaqqu fiid diin, bukan hanya sekedar lebih baik ketimbang kos di luar “, ujar Gus Kholid kepada peserta OSPEP. Gus Kholid menambahkan bahwa mondok apabila tidak disertai niat yang baik, akan terasa berat.
Di akhir sambutannya Gus Kholid berpesan agar tidak mengeluh dalam menjalankan OSPEP. “ Kalau udah OSPEP, yang OSPEP nggak boleh mengeluh ya, wajahnya yang tegang. Hhaahh bercanda “, ujar beliau yang disambut tawa peserta.
Pembukaan OSPEP ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh Gus Kholid juga. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan yang disampaikan oleh panitia kepada peserta. (Fidhoh)