OSPEP 2024: Dialog Sejarah Komplek Q

Diposting pada 47 views

Jumat, 9 Agustus 2024 Pelaksanaan Orientasi Studi dan Perkenalan Pondok (OSPEP) memasuki hari kedua. Acara ini dimulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB. Adanya kegiatan  dialog sejarah Komplek Q ini bertujuan agar para santri baru lebih mengenal pondok pesantren, sebagaimana acara ini selaras dengan tujuan diadakannya OSPEP.

Pemateri pada acara dialog sejarah adalah Bapak H. Suhadi Chozin, S.Ag. Beliau merupakan pengajar di Madrasah Salafiyah III, beliau juga merupakan alumni pondok pesantren Al-Munawwir Komplek L dan merupakan salah satu santri yang dikenal dekat dengan bapak (Kiai Warson).

Dalam kesempatan acara ini, Ustadz Hadi memulai dengan menjelaskan asal-usul Al Munawwir beserta pendirinya, yang tak lain adalah K.H. Munawwir. Beliau bercerita bahwa asal mula pesantren ini berdiri di daerah Kauman, belakang Masjid Gedhe Kraton sebelum pada tahun 1911 pindah ke daerah selatan kraton.

Baca Juga:  OSPEP 2024 : Level Up Your Girl Power With Beauty, Brain, Behavior, And Brave

Kiai Munawwir adalah mahaguru Al-Qur’an di tanah Nusantara. Lewat didikannya, beberapa ulama besar Al-Qur’an berhasil lahir, diantaranya adalah Kiai Arwani Kudus, Kiai Muntohar Wonosobo, dan masih banyak lagi. Sedangkan Kiai Munawwir sendiri pernah mengenyam pendidikan pesantren lewat tangan-tangan ulama besar seperti Kiai Abdullah, Kiai Kholil Bangkalan, Madura, Kiai Sholih Darat, Semarang, hingga para ulama di Madinah.

Setelah wafatnya Mbah Kiai Munawwir, pondok pesantren Al-Munawwir sempat dipimpin oleh K.H. Afandi dan K.H. Abdul Qodir. Setelah itu, Krapyak dibawah kepemimpian kiai kharismatik, K.H. Ali Maksum. Di bawah era Kiai Ali Maksum, Krapyak yang awalnya adalah pesantren Al-Qur’an, juga mulai mengajarkan kitab-kitab klasik khas pesantren salaf. Tentunya Kiai Ali sebagai pengajarnya. Salah satu hasil didikan keras beliau adalah pendiri pesantren kita, Bapak Warson.

Baca Juga:  OSPEP 2023: Empowering Woman With Competitive Muslimah Character

Komplek Q berdiri sekitar tahun 1989, tepatnya pada 22 September. Bapak mendirikan pesantren sendiri atas dasar dorongan dari Kiai Ali Maksum. Dalam perjalanan beliau, Bapak bertindak sebagai pengajar kitab-kitab klasik sedangkan Ibu Nyai Khusnul Khotimah menerima setoran santri yang hafalan Al-Qur’an. Pengajian pertama kali dilaksanakan di mushola timur atau lebih dikenal dengan mustim, santrinya pun masih sangat terbatas.

Setelah waktu penyampaian materi berakhir, moderator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan pertanyaan. Para peserta begitu antusias, sesi tanya-jawab berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Dengan adanya dialog sejarah dan sesi tanya jawab, para peserta diharapkan dapat mengambil pelajaran serta semakin mengenal mengenai pondok pesantren Al-Munawwir khususnya komplek Q.

 

Penulis : Laisa Fikriyatul Muskila

Foto : Arsip Media Komplek Q