Setelah Gus Kholid selesai menyampaikan sambutannya, salah seorang walisantri bersiap naik ke mimbar untuk menyampaikan sambutan selanjutnya. Beliau adalah Pak Hikman Najib, wali santri dari El Minahussaniatul Ula, salah satu santri yang diwisuda pada Jum’at, 15 Februari 2019. Pak Hikman mengatakan bahwa dipilihnya beliau untuk sambutan bukan berarti menunjukkan bahwa beliau adalah walisantri terbaik, bahkan bisa saja terjelek. “Saya hanya sami’na wa atho’na dengan panitia,” ujar walisantri asal Kudus tersebut.
Pak Hikman menyatakan senang bisa hadir di wisuda kali ini karena dapat bersilaturrahim dengan para pengasuh dan ustadz-ustadz. Sebagai walisantri, beliau bersyukur kepada Allah karena telah menganugerahkan anak sebagai aset. “Orang apabila dikehendaki baik oleh Allah, maka ia diberi pemahaman akan ilmu agama,” dalih Pak Hikman. Bahkan lanjut Pak Hikman, orang-orang yang belajar ilmu agama, insyaallah akan menjadi orang yang bejo baik di dunia maupun akhirat.
Dalam sambutan tersebut, Pak Hikman menceritakan kisah Habibi, mantan presiden ke-3 Republik Indonesia. Dalam lawatannya ke Mesir, Pah Habibi pernah berpidato di hadapan mahasiswa. Dalam pidato tersebut, Pak Habibi mengatakan bahwa ia bersyukur atas nikmat ilmu pengetahuannya, sehingga ia bisa menciptakan pesawat. Namun, ia juga mengatakan bahwa pendidikan agama sangat penting bagi orang Islam. “Jika saya bisa memilih, maka saya lebih memilih ilmu agama,” ujar Pak Hikman menirukan kalimat Pak Habibi.
Sebagai perwakilan dari walisantri, beliau mengucapkan terima kasih kepada pengasuh dan guru-guru atas didikannya kepada santri-santri selama ini. Selain itu, tak lupa permohonan maaf disampaikan atas perbuatan-perbuatan yang kurang sopan dari para santri selama belajar di pesantren. “Semoga mendapatkan ilmu yang manfaat dan diamalkan, agar pahalanya tetap sampai ke guru-guru,” harap Bapak tiga anak tersebut.
Di akhir sambutannya, Pak Hikman mengatakan bahwa guru kita adalah para masyayikh, ulama, dan ustadz. Hal ini berbeda dengan sebagian orang di luar sana yang menjadikan syaikh mbah google sebagai gurunya. “Ilmu kita sanadnya bersambung hingga para sahabat dan Rasulullah, semoga anak-anak kami mendapat ilmu manfaat, barokah, taat kepada guru, dan dapat mengamalkan ilmunya,” kata Pak Hikman sebelum mengakiri sambutannya.