Komplek Q mengadakan pemilihan ketua pondok baru pada Ahad (3/11). Pemilihan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yangmana sistem yang digunakan adalah Pemilu atau Pemilihan Umum. Pemilur (Pemilihan Lurah) ini terdapat 2 kandidat calon lurah yaitu Iltizamatul Labibah sebagai kandidat pertama dan Hafidhoh Ma’rufah sebagai kandidat kedua. Masing-masing calon sudah disosialisasikan kepada santri pada acara Q n A yang digelar setelah pembukaan Rapat Akhir Kepengurusan (RAK) 2019 pada Jumat (1/11).
Jumlah pemilih yang masuk dalam data adalah 410 orang terdiri dari seluruh santri Komplek Q, pembimbing MTPA, pengurus dan semua masyarakat Komplek Q termasuk Ibu Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson dan keluarga. Semua masyarakat Komplek Q berhak memberikan suaranya untuk memilih lurah periode 2019-2020.
Alur pemilihan tidak jauh beda dengan Pemilu. Santri cukup datang ke Musala Barat, kemudian absen dan mendapat kertas suara. Setelahnya, santri mencontreng atau memberikan hak suaranya di bilik pemungutan suara. Kemudian, kertas suara dimasukkan ke dalam kotak suara yang dijaga oleh panitia.
Menurut Latifah—selaku ketua RAK, sistem pemilu ini dilakukan agar santri lebih merasa memilih lurah. Pemilihan lurah sebelumnya dilakukan hanya dengan menulis di kertas kemudian dikumpulkan. Dengan sistem seperti ini, pemilihan lurah dianggap lebih efektif. Selain itu, santri lebih antusias dengan tata cara pemilihan baru ini.
Sistem pemungutan suara memang baru pertama kali ini dilakukan di Komplek Q. Perhitungan suara dilakukan malam hari setelah lomba yel-yel per rayon dan disaksikan oleh seluruh santri Komplek Q. Dari perhitungan suara diperoleh 147 suara untuk kandidat 1 dan 190 suara untuk kandidat 2, serta terdapat 24 suara tidak sah. Dengan hasil yang diperoleh, maka Hafidhoh Ma’rufah terpilih sebagai lurah baru periode 2019-2020.
Oleh: Anu’ma Syifaus S.