Pentas Seni Sebagai Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan

Diposting pada

Kamis malam Jum’at, 15 November 2018, Divisi Pengembangan Sumber Daya Santri (PSDS) mengadakan pentas seni (pensi) sebagai bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Kegiatan bertajuk “ Mengenang Pahlawan Lewat Pentas Seni “ ini dilaksanakan mulai pukul 20.00 dan bertempat di Musholla Barat.

Sebelum dimulai, pensi diawali oleh pembacaan sholawat nabi yang dipimpin oleh tim hadroh, Tsamrotul Muna. Setelah membaca beberapa sholawat, Agni Moyasaroh dan Nurin Hidayati segera mengambil alih acara. Keduanya bertindak sebagai master of ceremony pada malam itu. Sepanjang acara, keduanya juga menyelipkan beberapa joke yang menambah suasana menjadi lebih meriah.

Penampilan pertama dibawakan oleh Rayon Q4, dengan menampilkan akapela. Dengan suasana gelap, sembari membawa lilin, Q4 sanggup membuat penonton tertawa mendengar lagu-lagu yang dibawakan. Beberapa lagu merupakan hasil kreasi santri-santri sendiri.

Penampilan selanjutnya adalah stand up comedy dari Rayon Q3, pada kesempatan tersebut, Umi Nur Cahyati membawakan materi mengenai pandangan pemuda terhadap Hari Pahlawan. Lagi-lagi penonton tertawa riuh karena lelucon Umi.

 

Menginjak penampilan ketiga, Rayon Q8 menampilkan ketoprak Jawa. Dalam hal ini, menceritakan lakon cerita kuno tentang perjodohan di zaman kerajaan Jawa. Selanjutnya, penampilan datang dari Rayon Q5. Rayon ini membawakan penampilan drama yang berisi cerita kondisi pemuda saat ini yang sudah mulai lupa dengan jasa pahlawannya. Penampilan ini diakhiri dengan pembacaan puisi sebagai bantuk refleksi diri.

Sebelum memasuki penampilan selanjutnya, Indah Fikriyyati, selaku Ketua II, menyampaikan beberapa pengumuman. Dalam kesempatan ini, Indah menyampaikan pengumuman mengenai program Divisi Ekonomi, yakni Bank Sampah dan Queen Bakery. “ Dalam waktu dekat, insyaallah Queen Bakery akan segera launching, “ ujar Indah.

Setelah iklan yang disampaikan oleh Indah, acara dilanjutkan dengan penampilan Rayon Q7 (SMK) yang membawakan drama cerita klasik Rama dan Sinta. Kemudian Rayon Q2 membawakan penampilan dramatikalisasi puisi.

Penampilan terakhir dibawakan oleh Rayon Q6, rayon yang berisi santri tahfidz ini membawakan cerita tentang kisah K.H. Warson Munawwir dan Nyai Hj. Khusnul Khotimah Warson. Penampilan terakhir ini sanggup membawa penonton flash back ke zaman Bapak dan Ibu, beberapa tampak meneteskan mata. Di hari Pahlawan ini, sosok Bapak Warson dan Ibu Warson adalah pahlawan bagi santri-santrinya.

Acara pentas seni ini berakhir pada pukul 21.30. Divisi PSDS, mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua santri Komplek Q, atas kerja samanya dalam mensukseskan acara ini.