Peringatan Isra Mi’raj 1444 H dilaksanakan pada malam Ahad (18/02/23) bertempat di Musala Barat Komplek Q. Pra acara diisi dengan iringan hadroh oleh Tsamrotul Muna. Setelahnya, dibukalah acara peringatan Isra Mi’raj oleh saudari Atana, master of ceremony dan tak lupa pembacaan ayat suci Al-quran oleh saudari Maryatul Ulfah.
Kali ini, acara peringatan Isra Mi’raj menghadirkan Ibu Nyai Hj. Dr. Fatma Zuhrotun Nisa, S.Tp, M.P sebagai pembicara mauidhoh hasanah. Diawal ceramahnya beliau menyampaikan alasan mengapa Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Yakni agar sama dengan para nabi lainnya dimana Masjidil Aqsha merupakan tempat berkumpulnya para nabi. Selain itu juga memberikan pengetahuan tentang Masjidil Aqsha kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam ceramahnya, beliau juga menceritakan perjalanannya ketika mendapat kesempatan untuk bisa mengunjungi Masjidil Aqsha. Dari cerita pengalaman perjalanan beliau memberikan pengetahuan yang mungkin jarang didengar oleh khalayak umum. Yakni bagaimana posisi letak Masjidil Aqsha yang bersebelahan dengan tempat ibadah orang Yahudi. Serta bukit dengan bentuk pasir yang cekung menjadi tempat dimana Nabi Muhammad SAW bersama Malaikat Jibril menunggangi Buraq untuk naik ke langit-langit hingga sampai di sidratul muntaha.
Kala itu, Masjidil Aqsha belum resmi menjadi kiblat salat karena belum adanya perintah salat. Setelah peristiwa isra mi’raj barulah Masjidil Aqsha dijadikan sebagai kiblat salat sebelum dipindahkan ke Masjidil Haram. Namun tak berselang lama setelah dua tahun hijrah, Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah yakni perintah untuk memindah kiblat menjadi di Masjidil Haram.
Maka dari itu, dahulu Nabi menganjurkan umatnya untuk bisa berangkat ke Masjidil Aqsha bagi yang mampu. Tetapi untuk yang tidak mampu bisa dengan menitipkan minyak zaitun yang nantinya akan ditampung dalam sumur zaitun yang digunakan sebagai alat bantu penerangan. Hal ini akan dihitung sama pahalanya antara orang yang mampu berangkat ke Masjidil Aqsha.
Tujuan Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW
- Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad SAW yang memang ketika itu sedang berduka. Dalam waktu bersamaan, beliau ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yaitu Sayyidah Khadijah, istri Nabi SAW dan paman sekaligus pelindungnya, Abu Thalib. Seperti yang sudah kita ketahui, tahun kesedihan itu disebut ‘amul huzni.
- Untuk membekali Nabi SAW akan pengetahuan yang nantinya akan disampaikan atau diinformasikan kepada umatnya. Bahwa semua perbuatan yang dilakukan manusia ada balasannya seperti yang Nabi lihat yakni siksa neraka dan nikmat surga.
- Nabi Muhammad SAW bisa bertemu dengan nabi-nabi terdahulu seperti Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Yusuf. Dari pertemuan dengan para nabi terdahulu, beliau dapat belajar kepada nabi-nabi tersebut.
Hadiah yang dibawa dari peristiwa Isra Mi’raj adalah perintah salat fardhu lima waktu dan menjadi tiang agama yang dihisab pertama dalam amal manusia.
“Sejelek-jeleknya umat Nabi Muhammad SAW apabila ia syahadat, salat, dan mengakui Allah itu pasti masuk surga walau entah itu kapan,” ujar Ibu Nyai Fatma.
Hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi’raj
1.اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Seperti yang dialami Nabi Muhammad semasa sebelum menjalankan Isra Mi’raj, beliau banyak sekali menghadapi kesulitan.
2. كُلُّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ
Allah akan memudahkan segala sesuatu yang sudah ditakdirkan untuk kita. Makanya nabi dibekali ilmu yang sesuai dengan kenabiannya oleh Allah.
3. Menambah keimanan dan kepercayaan kita akan adanya surga dan neraka.
4. Harus melaksanakan salat dengan sebaik-baiknya.
Namun, sangat disayangkan bahwa ternyata masih banyak orang yang belum bisa mempercayai peristiwa Isra Mi’raj, peristiwa istimewa ini dikarenakan tidak bisa dipikir secara logika. Sulit diterima oleh akal manusia yang terbatas, bagaimana bisa peristiwa Isra Mi’raj mampu dilakukan hanya dalam waktu semalaman saja? Wallahu a’lam bisshowab, itulah bentuk kekuasaan Allah SWT.
Selepas penyampaian mauidhoh hasanah dilanjut dengan doa oleh Ibu Nyai Fatma sekaligus mengakhiri acara peringatan Isra Mi’raj 1444 H pada malam hari ini. Semoga kita semua terkhususnya santri Komplek Q senantiasa langgeng dalam mengamalkan hikmah-hikmah dan pengetahuan yang terdapat di dalamnya.
Oleh: Zia Zahra Hudaya
Foto: Dokumentasi Pribadi