Aku bukanlah santri yang begitu alim dalam keseharianku.
Jika ditanya mengapa?
Tak akan ada jawaban yang dapat kulontarkan,
Melainkan gerak yang terpantau menjadi bukti.
Sama halnya dengan anak seusiaku yang lain Aku juga ingin merasakan
Indahnya masa remajaku
Indahnya hidup tanpa penuh aturan
Segarnya antariksa kebebasan.
Aku santri yang normal, Senormalnya santri pada umumnya
Akan tetapi,
Aku tak bisa tinggal diam
Dengan segala pola pikir, yang menganggap pesantren sebagai penjara
Aku memang bukan siapa-siapa. Bahkan aku tak punya apa-apa
Aku hanya bermodal mimpi dan doa
Hidup di tengah suasana penuh aturan, bukan berarti terbatas dalam bercita-cita
Aku ingin menunjukkan pada semesta. Ini lingkunganku, juga kehidupanku
Yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta
Tanpa pandang strata dan kasta
Aku bebas bermimpi menjadi diriku sendiri
Dari pertama kuinjakan kaki disini, bumi yang penuh dengan suasana santriwan dan santriwati
Hingga detik ini,
Aku tak pernah merasakan, Apa yang dikatakan orang mengenai keterbatasan hidup. Atau bahkan segala halangan di pesantren
Disini Aku menemukan diriku yang sesungguhnya
Santri yang bukan dari golongan atas, bukan juga anak bangsawan
Tapi dengan bermodal bandongan, kajian Al-Quran.
Dapat kupersembahkan untuk Ayah dan Ibuku
Hadiah tangis bahagia yang ingin kupanjatkan pada Sang Maha Kuasa atas segala nikmat-Nya
Oleh : Mustakhiqqul Jannah