Rihlah Komplek Q tak hanya sekedar touring dan healing, namun juga tentang iling. Iling yakni kata dalam bahasa Jawa yang artinya ingat, atau “dzikir”. Perjalanan dilakukan tidak hanya untuk mencari kesenangan, tetapi juga dibarengi dengan tafakkur, tadabbur, dan tasyakkur.
Terkadang ketika sedang bersenang-senang, kita lupa akan hal-hal yang sebenarnya menjadi faktor penting dalam kesenangan tersebut. Contohnya adalah ingat terhadap siapa yang telah memberikan kesenangan tersebut. Sehingga iling yang dimaksud dalam konteks kali ini adalah tentang iling (ingat) akan dzikir.
Berziarah ke makam auliya’ merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk tetap berdzikir, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Makadari itu, part iling dalam rihlah komplek Q adalah ziarah makam auliya’. Beberapa tempat makam yang menjadi tujuan ziarah yaitu sebagai berikut:
1. Makam Pamijahan (Syekh Abdul Muhyi)
Makam yang teletak di Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong Tasikmalaya, Jawa Barat adalah makam dari Syekh Abdul Muhyi, seorang tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat pesantren dan diyakini sebagai waliyullah. Beliau merupakan mata rantai dan pembawa tarekat Syathariyah pertama ke pulau Jawa. Lahir pada tahun 1650 M di Mataram dan wafat pada tahun 1730 M atau 1151 H dalam usia 80 tahun.
2. Makam Panjalu
Makam yang terletak di Situ Lengkong, Panjalu, Kabupaten Ciamis Jawa Barat adalah makam Prabu Hariang Kencana atau Sayyid Ali bin Muhammad bin Umar (Borosngora). Beliau merupakan salah seorang penyebar agama Islam di daerah Pasundan.
3. Makam Abah Anom
KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang biasa disebut Abah Anom merupakan pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Lahir pada 01 Januari 1915 di Patapan Suryalaya Tasikmalaya dan wafat pada 5 September 2011 dalam usia 96 tahun.
4. Makam Habib Mundzir
Makam yang terletak di TPU Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selatan adalah makam Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa. Beliau merupakan seorang ulama juga pimpinan majelis Rasulullah. Lahir pada 23 Februari 1973 di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat dan wafat pada 15 September 2013 dalam usia 40 tahun.
Ziarah makam auliya’ adalah acara yang pertama dilaksanakan dalam rihlah komplek Q, sebelum lanjut untuk studi banding ke Pesantren Bayt Al-Qur’an dan healing ke Dufan. Harapannya, semoga perjalanan rihlah kali ini senantiasa diberi kelancaran, keselamatan, keamanan, serta kebahagiaan menyertai seluruh rombongan rihlah. Senajan seneng, ojo lali iling (walaupun senang, jangan lupa selalu ingat)
–
Penulis: Zia Zahra Hudaya
Sumber: Wikipedia, NU Online, Laduni
Dokumentasi: Arsip Media Komplek Q