Awalussanah Madrasah Salafiyah III tahun ajaran 2020-2021 resmi dibuka pada Rabu (20/2) di Musala Barat PP Al Munawwir Komplek Q oleh Ustaz Agus Najib. Acara diikuti oleh seluruh santri PP Al Munawwir Komplek Q dan dihadiri oleh asatiz dan asatizah Madrasah Salafiyah III serta tamu undangan.
Pembukaan diawali dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Cahniya dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Evi Rohyati sebagai perwakilan santri mengucapkan terima kasih kepada asatiz maupun asatizah yang telah membimbing selama mengikuti madrasah diniyah. Selain itu, ia juga memohon maaf apabila banyak perkataan dan tingkah laku yang kurang berkenan seperti datang terlambat atau tidur di saat diniyah berlangsung. Ia juga mengajak semua santri untuk meningkatkan semangat mengaji dan menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya mengaji karena posisi perempuan nantinya akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kelak.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Hafidhoh Ma’rufah selaku Ketua PP Al Munawwir Komplek Q. Ia menyampaikan bahwa untuk melanjutkan perjuangan pengasuh—KH. A. Warson Munawwir— salah satunya dengan mengikuti madrasah diniyah.
“Untuk menjadi santri Mbah Munawwir, ya kita belajar Al-Qur’an metode Krapyak. Untuk menjadi santri Mbah Ali, ya kita belajar shorof Krapyak. Untuk menjadi santri Mbah Warson, ya kita menggunakan karyanya (re: Kamus Al-Munawwir) untuk kebaikan,” tutur Hafidhoh.
Sambutan selanjutnya oleh Ketua Madrasah Salafiyah III, Ustaz Agus Najib sekaligus membuka awalussanah secara resmi. Beliau mengajak santri untuk senantiasa istiqamah dalam mengaji dan mengamalkan ilmu dalam kehidupan supaya terlihat hasilnya selama mondok.
“Tanda orang yang berilmu dan berakal atau ngoyot, itu yang pertama bertaqwa kepada Allah, tawadhu’ serta zuhud,” tutur beliau.
Baca Juga: Pentingnya Keseimbangan antara Spiritualitas dan Intelektualitas
Acara dilanjutkan dengan kuliah perdana oleh Ustaz Tajul Muluk. Beliau menyampaikan bahwa hari ini banyak orang tidak mementingkan ilmu agama. Untuk itu, santri harus serius ngaji agar jadi perempuan yang berpengaruh baik di lingkungan maupun keluarganya.
“Jangan jauh dari dua hal, pertama kokohkan niatnya, kedua, kokohkan imannya,” tutur Ustaz Tajul.
Acara ditutup dengan penyerahan prestasi santri Madrasah Salafiyah III, baik prestasi kelas, pengajian Al-Qur’an, maupun sorogan.
Semoga seluruh santri Komplek Q dapat mengikuti madarasah diniyah dengan lebih baik, dapat mengambil manfaat dari ilmu yang disampaikan asatiz dan asatizah, serta kelak dapat mengamalkan apa yang telah didapat.
–
Oleh: Anu’ma Syifaus S
Editor: Ipi
–
Foto: Dokumentasi Pribadi Komplek Q