Seminar Kesehatan Reproduksi dan Pengolahan Sampah Menjadi Rupiah, pada Ahad (15/12/2019) menggandeng Eni Kartika Sari, M. Sc. dan Dr. Yos Medito dari Unala. Kegiatan ini berlangsung di Komplek Q dengan lancar.
Ibu Eni—selaku pengasuh PP Al Munawwir Kompek IJ— menyampaikan materi pengolahan sampah menjadi rupiah. Menurut beliau, pesantren menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar sehingga program ini hadir salah satunya untuk mengubah paradigma santri. Sehingga santri mampu mengolah sampah sendiri sebab masalah yang timbul dari masyarakat hanya dapat diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri. Bagaimana kita dapat mengubah paradigma santri dalam mengatasi persoalan santri. Dari paradigma lama (kumpul-angkut-buang) menjadi paradigma baru (kumpul-pilah-angkut-buang).
Sampah bisa menjadi berkah bila ditangani dengan baik, bisa juga menjadi bencana bila dibiarkan begitu saja, maka perlu pengolahan dan penanganan yang tepat. Beliau memaparkan cara pengolahan mengatasi sampah yaitu dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Dian beliau juga menjelaskan bagaimana pembuatan pupuk kompos dari sampah organik.
“Jika punya niat untuk mengelola sampah, maka lakukan sekarang jangan menunggu besok sebab sampah terus bertambah setiap harinya,” pesan Ibu Eni.
Acara ini juga menghadirkan Dr. Yos Benito Arman dari Unala yangmana merupakan sebuah program dibawah naungan PBB yang melibatkan lembaga swasta dan layanan kesehatan reproduksi ramah remaja. Unala terdiri dari jaringan dokter umum dan kelompok remaja di Yogyakarta.
Dalam kesempatan kali ini, Dr. Yos Benito Arman memaparkan beberapa materi seperti pentingnya mempersiapkan diri terhadap kesehatan reproduksi sejak dini. Hal ini dilakukan agar setiap individu mampu menghasilkan bibit-bibit (keturunan) unggul yang berkualitas tinggi. Dalam hal ini yang perlu diingat ketika menstruasi adalah terjadinya perubahan hormon, daya tahan tubuh yang menurun, juga organ vagina yang mudah lembab.
Tidak hanya membahas kesehatan reproduksi, perilaku hidup bersih dan sehat( PHBS). PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Turut serta di singgung seperti membiasakan diri mencuci tangan. Hal ini sering dianggap sepele oleh sebagian orang, padahal jika terus menuerus diabaikan bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Oleh: Silfi Ainun N.
Editor: Anu’ma Syifaus S.