Malam hampir larut
Purnama ke-15 masih menerangi semesta di puncak peraduan
Kopi yang membersamaiku duduk di beranda sekaligus ingatan
Yang satu persatu mulai tumbuh memenuhi pikiran
Ya … Ingatan tentang hari-hari bahagia di surga yang bernama pesantren itu
Apakah kau tau?
Apa yang lebih indah dari doa kyai yang membawamu sampai ke negeri seberang?
Apa yang lebih romantis dari kisah cinta yang yang berbatas dinding pesantren?
Apa yang lebih asik dari makan senampan bersama dengan tangan kosong?
Apa yang lebih dirindukan dari tidur bersama kawan segayung seperjuangan?
Apa yang lebih heboh dari berita raibnya sandal yang di-ghosob?
Sekali lagi aku bertanya,
Nikmat Tuhan mana lagi yang akan kamu dustakan kawan?
Kembalilah…
Kembalilah sejauh apapun kita pergi,
Berpisah karena ummat dan bertemu kembali untuk sekedar menyuarakan kerinduaan
Kembalilah…
Pesantren akan selalu menjadi rumah untuk menghangatkan jiwa
Singgahlah sebentar meskipun hanya sedetik saja
Sebelum kembali mengepakkan sayap ke seluruh semesta
—
Oleh: Alaina Fatha Nabila