Talkshow yang diselengarakan oleh Forum Komunikasi (FORKOM) Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta pada Minggu (25/11) mengajak para santri untuk turut aktif dalam bermedia sosial. Sayyid Husein menyampaikan bahwa santri harus memiliki kemauan dan kepedulian terhadap islam di era digital. Menurut beliau, di luar sana banyak orang-orang yang sebenarnya belum mampu secara keilmuan tapi justru memiliki kemauan kuat untuk melakukan dakwah di media sosial.
“Kalau media sosial diisi oleh orang-orang yang mau tapi tidak mampu maka akan celaka karena kemauan tanpa kemampuan itu tidak cukup. Kemampuan tanpa kemauan juga tidak cukup. Jadi orang-orang yang punya kemampuan itu harus punya kemauan,” jelas Sayyid Husein.
Sayyid Husein mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan itu tak lain adalah santri. Menurutnya, santri memiliki akses keilmuan yang luas yaitu akses kepada Kyai, ustaz, alumni, maupun buku-buku islam yang ada di pesantren. Selain itu, santri zaman sekarang juga memiliki kesempatan yang sama dalam memainkan gadget. Jadi, tidak ada alasan bahwa santri tidak memiliki kemampuan, tinggal menumbuhkan kemauan serta kreatifitas untuk membuat konten.
Dalam membuat konten, Sayyid Husein mengatakan bahwa santri hendaklah pandai-pandai dalam memilih. Konten yang dipilih haruslah konten yang bagus dan kuat agar dampak yang diberikan mampu mempengaruhi warganet.
“Konten adalah raja. Konten yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula,” tambahnya.
Untuk memberikan dorongan dan motivasi para santri, Sayyid Husein menambahkan cerita perjuangan beliau memulai dakwah di media sosial. Beliau juga sempat belajar public speaking selama beberapa waktu untuk mengasah kemampuannya berbicara di depan umum.
Selain kemampuan public speaking yang baik, santri hendaknya juga memiliki cara penyampaian yang unik dan menarik agar bisa diterima oleh banyak orang. Terlebih, mayoritas pengguna media sosial adalah anak-anak muda yang notabene menyukai hal-hal yang dikemas menarik.
Setelah penyampaian materi dari Sayyid Husein, Gus Widy kembali menghimbau para santri agar menciptakan konten-konten positif untuk membantu menyingkirkan konten-konten negatif. Mengingat bahwa berita bohong (hoaks) menyebar tiga kali lebih cepat dari berita benar.
Oleh: Dewi Habibatul A