Alunan nada yang merdu
Mengiringi angin lewat lautan biru
Air mata yang menetes membasahi pasir
Pasir yang tak pernah mengenai air
Nyanyian sang tampan terdengar kembali
Tempo yang beraturan bak penyanyi
Bolehkah aku berdiri di sampingnya?
Melengkapi sebuah lirik yang belum dia kata
Suaranya merdu nan halus
Menusuk hati yang hampir pupus
Bibirnya mengatakan kata yang belum pernah dia sampaikan
Di hadapan laut, ombak, dan juga burung yang sedang makan
Aku menunggumu walau kau tak menungguku
Untukmu, untuk ragamu, dan untuk hatimu yang sedang berdamai dengan duka
Sampai aku hilang ditelan samudra
Oleh: Happy Wakien as Azki Auliya L.S (santri MTPR)
Pictured by Alexander Grey on Unsplash.com