Al-Munawwir-Komplek-Q-Puisi-Tampan-Penuh-Luka

Tampan Penuh Luka

Diposting pada

Alunan nada yang merdu

Mengiringi angin lewat lautan biru

Air mata yang menetes membasahi pasir

Pasir yang tak pernah mengenai air

 

Nyanyian sang tampan terdengar kembali

Tempo yang beraturan bak penyanyi

Bolehkah aku berdiri di sampingnya?

Melengkapi sebuah lirik yang belum dia kata

Suaranya merdu nan halus

Menusuk hati yang hampir pupus

Bibirnya mengatakan kata yang belum pernah dia sampaikan

Di hadapan laut, ombak, dan juga burung yang sedang makan

 

Aku menunggumu walau kau tak menungguku

Untukmu, untuk ragamu, dan untuk hatimu yang sedang berdamai dengan duka

Sampai aku hilang ditelan samudra

 

Oleh: Happy Wakien as Azki Auliya L.S (santri MTPR)

Pictured by Alexander Grey on Unsplash.com