Upacara HUT RI Ke-78: Terus Melaju, Untuk Indonesia Maju

Diposting pada

Dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, yayasan Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta menggelar upacara bendera pada Kamis, 17 Agustus 2023 di halaman masjid Pondok Pesantren Al-Munawwir. Upacara dimulai pukul 07.30 WIB dan berlangsung dengan khidmat.

Petugas upacara oleh perwakilan dari siswa SMK putra Al-Munawwir dan tim paduan suara oleh perwakilan dari siswi SMK putri Al-Munawwir. Serta dihadiri oleh masyayikh dan santri dari berbagai komplek di Pondok Pesantren Al-Munawwir.

Amanat upacara disampaikan oleh KH. Muhtarom Ahmad (Pengasuh komplek S) selaku pembina upacara. Beliau menjelaskan tentang generasi milenial dan generasi Z yang berperan untuk memajukan negara. Menurut beliau, upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 ini adalah peringatan bersejarah.

Mengutip dari data hasil sensus tahun 2020, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial, generasi Z, dan generasi post-Gen Z. Dengan jumlah penduduk Indonesia menurut data tersebut mencapai 270.203.917 Jiwa. Pada persentase 25,87% ditempati oleh generasi milenial yang berjumlah 69.9001 jiwa, yang lahir pada tahun 1981-1996 dan sekarang berusia 24-39 tahun.

Pada persentase 27,94% ditempati oleh generasi Z yang berjumlah 75.490.000 jiwa, yang lahir pada tahun 1997-2012 dan sekarang berusia 8-23 tahun. Dan pada persentase 10,88% ditempati generasi Post-Gen Z dengan jumlah 29.398.000 jiwa, yang lahir pada tahun 2013-2025 dan sekarang berusia 8-23 tahun.

Sehingga, bisa disimpulkan bahwa Indonesia sangat didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya sekitar 145.397 jiwa (53,81%). Hal ini juga merupakan bonus demografi. Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki penduduk dengan usia muda sebanyak ini. Sedangkan, jumlah persentase generasi lain seperti generasi baby boomers yang lahir pada tahun 1946-1964 hanya menempati pada 11,56% atau sebanyak 31.235.000 jiwa.

Artinya, para generasi milenial dan generasi Z akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2035 Indonesia termasuk ke dalam 5 besar negara maju di dunia. Maka, bisa jadi perkiraan pada tahun 2045 pada saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-100, diharapkan Indonesia sudah termasuk ke dalam 3 besar negara maju di dunia.

Beliau berpesan, semua itu akan tercapai jika kita semua sebagai generasi penerus bangsa bisa berperan dan tidak hanya menjadi seorang penonton. Sebab, kita semua lah yang akan menjadi pemimpin masa depan. Maka, bersiaplah dengan sebaik-baiknya dengan mencari ilmu sebaik-baiknya. Dan berbahagialah, karena berada di Pondok Pesantren Al-Munawwir kita semua diajarkan untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan memiliki akhlak yang baik pula.

Harapan beliau, semoga kita semua kelak menjadi pemimpin bangsa Indonesia dengan akhlaqul karimah dari sinar-sinar Al-Qur’an (Nur Al-Qur’an) dan menjadi pemain yang berkemampuan dan berkompetensi sesuai dengan permintaan zaman.

Selepas amanat upacara selesai disampaikan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu 17 Agustus dan Mars Syubhanul Wathon oleh seluruh peserta upacara. Dan ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh KH. Fairuzi Afiq Dalhar. Tidak berhenti di situ, setelah rangkaian upacara bendera selesai pada pukul 08.15 WIB. Para masyayikh dan santri masih tetap di lokasi upacara untuk menyaksikan karnaval santri.

Sebelum karnaval santri dimulai, ada penampilan Marching Band dari siswi-siswi MI Tahfidz El-Muna Q. Kemudian dilanjutkan dengan Karnaval Santri yang termasuk salah satu dari rangkaian lomba Muharroman Krapyak Pondok Pesantren Al-Munawwir. Setiap komplek mengeluarkan delegasi untuk mewakili kompleknya melaksanakan lomba karnaval santri, dengan nomor urutan yang telah ditentukan panitia. Setiap komplek diberikan waktu sekitar dua menit untuk menampilkan hasil kreativitasnya di depan dewan juri yang lokasinya di halaman Masjid Pondok Pesantren Al-Munawwir.

Komplek Q mengusung tema tentang “Kartini Masa Kini”. Bagaimanapun, kini perempuan di Indonesia tidak lagi tertindas atau telah berdaya dan punya kesempatan untuk berperan pada setiap lini kehidupan. Selain itu, pembuatan tiruan Kamus Al-Munawwir bahasa Arab-Indonesia karya KH. Ahmad Warson Munawwir oleh tim PSDS (Pengembangan Sumber Daya Santri) menjadi ciri khas tersendiri dari karnaval santri yang dibawakan oleh Komplek Q. Juga sebagai sarana untuk mengenang beliau sebagai sang pionir Kamus Al-Munawwir yang telah membanggakan ini.

Dan kreatifitas-kreatifitas santri lainnya yang dicurahkan lewat berbagai properti yang unik, semarak yel-yel, dan maskot dengan berbagai kostum yang cantik-cantik dari komplek putri dan gagah-gagah dari komplek putra. Kegiatan ini menjadi sarana untuk para santri menyalurkan ide-ide secara kompak. Nomor urutan tersebut digirlir sampai dengan nomor urut ke-28. Setelah menampilkannya, semua delegasi itu melaksanakan kirab mengelilingi kawasan Krapyak.

 

Pewarta: Fariha Fauziah

Foto: Dokumentasi Pribadi