Al-Khazini: Penemu Pertama Teori Gravitasi

Diposting pada 4,548 views

Saat kita mendengar kata ‘gravitasi’ pasti yang ada di otak kita adalah Isaac Newton dengan apelnya. Memang selama ini kita hanya mengetahui bahwa penemu teori gravitasi adalah Newton karena Newton lah yang merumuskan dan membuat persamaan matematika tentang gambaran kerja gravitasi bumi. Namun, tahukah kalian bahwa jauh sebelum Newton membuat teori gravitasi, tepatnya pada abad ke-12 ada seorang saintis Muslim yang sudah mencetuskan dan menemukan teori gravitasi. Siapa dia? Beliau adalah Al-Khazini

Nama Al-Khazini memang tidak semashyur Ibn Sina atau setenar Umar Khayyam. Tapi, ilmuwan Muslim berdarah Yunani ini patut dikenang karena kajiannya mengenai topik yang agak spesifik, yaitu terkait hidrostatika dan gravitasi.

Abu Fal Abdu ar-Rahman atau Abdurrahman Al-Khazini (1115-1130 M) adalah seorang ilmuan muslim dalam bidang fisika dan astronomi. Beliau lahir di Bizantium (Yunani) pada abad ke-12, tepat pada abad keemasan Islam. Abdurrahman Al-Khazini atau sering disebut Al-Khazini merupakan Saintis Muslim yang hidup di masa Dinasti Seljuk Turki.

Ia menjadi budak setelah Dinasti Seljuk Turki, berhasil menguasai wilayah kekuasaan Kerajaan Konstantinopel. Bersama majikannya beliau dibawa ke Merv, sebuah kota metropolitan pada abad ke-12. Awalnya ia bekerja sebagai pegawai di kerajaan Islam itu, namun sang majikan melihat potensi intelektual Al-Khazini, lalu ia diberi kesempatan untuk belajar. Bahkan, beliau dikirim ke Umar Khayyam untuk belajar, Umar Khayam adalah seorang penyair dan ilmuan besar pada masa itu. Beliau belajar banyak hal, diantaranya matematika, sastra, filsafat, dan astronomi. Sehingga sedikit banyak, pikirannya dipengaruhi oleh sang guru, Omar Khayyam, Aristoteles, Archimedes, Ibnu Haitham, dan Al-Biruni.

Dari seorang budak, ia menjelma menjadi seorang ilmuan yang memiliki pengaruh besar. Sampai-sampai pemikiran Al-Khazini berpengaruh kuat dalam pengembangan sains di Barat.Ia pun berhasilmelahirkan banyak teori sains seperti  metode ilmiah eksperimental dalam mekanik, perbedaan daya, masa, berat, jarak gravitasi, dan energi potensial gravitasi.

Baca Juga:  Mengenal Mbah Datuk, Sosok Penyebar Islam di Bali dan Banyuwangi

Salah satu karya Al Khazini yaitu Mizan al-Hikmah yang di terjemahkan dalam bahasa inggris yaitu Balance Of Wisdom pada tahun 1121M/515 H. Yang mana didalam buku tersebut membahas mengenai konsep fisika, seperti keseimbangan hidrostatik, pengaruh temperatur terhadap kerapatan, teori tuas dan salah satunya mengenai gravitasi terutama bagian dari pusat gravitasi.

Setelah melakukan beberapa eksperimen, dalam kitabnya Mizan Al-Hikmah, Al Khazini telah merumuskan gaya gravitasi yang disebut dengan “At Thiqli” yang mana gravitasi adalah “setiap benda yang memiliki berat pada posisi tertentu dari pusat bumi, gaya gravitasinya bergantung pada jaraknya ke pusat bumi”. Oleh karena itu, gaya garavitasi dari benda bergantung pada jaraknya ke pusat bumi.

Setelah penemuan Al-Khazini tentang peristiwa gravitasi itu, pada abad ke-17 ilmuan Barat bernama Isaac Newton memformulasikan rumus-rumus matematika dan persamaan antar variabel dalam teori gravitasi tersebut. Dilihat dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Newtonlah yang lebih pantas sebagai perumus teori gravitasi, sementara Al-Khazini sebagai pencetus teori gravitasi bumi.

Di dalam banyak buku SMA/MA sering sekali dikatakan bahwa Newton lah yang menemukan hukum gravitasi pertama kali saat sebuah apel jatuh di kepalanya. Namun,  menurut James Gleick ia berpendapat bahwa cerita atau peristiwa tersebut merupakan suatu kebetulan atau suatu generalisasi, jadi seolah-olah  itu benar.

Newton menyatakan bahwa gravitasi adalah “Semua benda di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lainnya. besar gaya tarik menarik ini sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.”

Jika dilihat dari historis dan keempirisan hukum gravitasi Newton mempunyai kesamaan dengan teori yang dicetuskan oleh Al-khazini, kesamaan keduanya bukanlah suatu kebetulan semata. Al-Khazini telah hidup ratusan tahun lebih dulu sebelum Newton. Maka relevan jika dikatakan  bahwa newton mengkaji buku yang dikarang oleh Al-khazini dan pemikirannya tentang hukum gravitasi dipengaruhi oleh pemikiran dari Al-Khazini.

Baca Juga:  Syekh Ali Jum’ah

Fakta-fakta ini belum diketahui banyak oleh masyarakat khususnya pelajar yang mempelajari hukum gravitasi. Dan masih banyak sekali pengajar atau guru yang belum mengetahuinya tentang hal ini.Sehingga tidak heran jika fakta tentang Al-Khazini seolah menghilang bahkan tidak pernah ada.

Sumber :

Darajat, Siti Zakiah Annasir. 2017. Pembelajaran Pokok Bahasan Hukum Gravitasi di Madrasah Berdasarkan Abdurrahman Al-Khazini. Vol. 17, No. 1, Juni 2017: 41 – 48.

https://media.neliti.com/media/publications/153741-ID-pembelajaran-pokok-bahasan-hukum-gravita.pdf.

https://www.nu.or.id/post/read/86916/al-khazini-pencetus-teori-gravitasi

https://www.indonesiana.id/read/96201/gravitasi-antara-al-khazini-dan-newton

https://umroh.com/blog/al-khazani/

Oleh: Mawar Lanna Oktavia