Banyak di antara manusia yang berlomba-lomba memperbaiki dirinya, baik secara lahir maupun batin. Baik secara fisik maupun kualitas dalam diri, sebagai bentuk penantian terhadap pasangan hidup yang telah mereka nanti. Namun, kebanyakan dari mereka juga lupa bahwa maut bisa saja meminangnya kapan saja, datang tanpa meminta restu wali ataupun keluarga. Menjemputnya pergi dari kehidupan dunia menuju gerbang akhirat. Tanpa memandang usia maupun fisik. Tanpa memandang sehat maupun sakit.
Namun, di sisi lain setiap manusia juga pasti ingin bersanding dengan pasangan terbaiknya. Dengan segala upaya ikhtiar dan doa yang dipanjatkan kepada Sang Pencipta agar mendapatkan cinta sejati yang telah dinanti. Perihal jodoh, Allah SWT telah berfirman dalam ayatnya dalam surat An-Nur ayat 26 yang berbunyi :
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ﴿ ٢٦
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”.
Kematian dan Jodoh
Adapun perihal kematian Allah SWT berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 60 :
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ ﴿ 60
“Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan”.
Dari kedua hal tersebut kita tidak tau mana yang datang terlebih dahulu. Apakah jodoh yang berupa pasangan hidup atau jodoh yang berupa maut. Jodoh merupakan takdir yang dapat kita ubah dan ikhtiarkan, namun kematian sudah pasti akan menghampiri tanpa bisa kita ikhtiari.
Jodoh bisa berupa 3 hal :
- Orang yang kita kenal
- Orang yang tidak kita kenal
- Maut atau kematian
Nyai Hj Atina Balqis Izza Iskandar atau yang biasa disapa dengan Ning Balqis memberikan penjelasan perihal urusan jodoh, bahwasannya janganlah seseorang terlalu berambisi dalam mencari jodohnya. Sebab Allah SWT sudah menjaminnya. Hal penting yang harus kita siapkan yakni membekali diri terlebih dahulu, sebelum bertemu dengan jodoh tersebut.
“Kita ini masih single, tidak usah risau nanti jodohnya siapa. Tidak usah. Kalau kata Habib Umar bin Hafidz, jodoh itu sudah pasti ada, sudah urusannya Allah. Daripada kita merisaukan hal yang sudah Allah atur, mending kita merisaukan bekalnya,” jelas beliau dalam sebuah kesempatan.
Sebagaimana Habib Umar bin Hafidz berkata yakni “Sebagai dara muda, memikirkan tentang jodoh itu wajar, tetapi tidak seharusnya waktumu habis untuk memikirkan sesuatu yang Allah sudah menjaminnya untukmu”.
Umar bin Khattab pernah berkata :
أتيتُ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عاشرَ عشرةٍ , فقال رجلٌ من الأنصارِ : من أكيَسُ النَّاسِ وأكرمُ النَّاسِ يا رسولَ اللهِ ؟ فقال : أكثرُهم ذِكرًا للموتِ وأشدُّهم استعدادًا له أولئك هم الأكياسُ ذهبوا بشرفِ الدُّنيا وكرامةِ الآخرةِ.
”Bersama sepuluh orang, aku menemui Nabi SAW lalu salah seorang di antara kami bertanya, ‘Siapa orang paling cerdas dan mulia wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat’.” (hadits riwayat Ibnu Majah).
Dari kedua hal tersebut antara jodoh dan maut mana yang datang terlebih dahulu kita tidak dapat mengetahuinya secara pasti. Memperbaiki diri menjadi lebih baik untuk jodoh kita nanti boleh saja, namun kita tidak dapat mengetahui apakah jodoh yang datang itu berupa pasangan hidup ataukah berupa maut. Lebih baik lagi apabila kita memperbaiki diri kita dengan seimbang antara dunia dan akhirat. Tidak berpihak memperbaiki diri yang berfokus kepada urusan jodoh yang berupa pasangan hidup, namun lupa memperbaiki diri akan akhirat yang mana maut bisa kapan saja datang menghampiri. Waallahu a’lam bisshowab.
Oleh : Rosyidatul Untsa
Sumber :
Photo by unsplash.com