Pondok-Pesantren-Al-Munawwir-Komplek-Q-Roan-Akbar

Komplek Q Gelar Roan Akbar Menjelang Haul Bapak ke-11

Diposting pada

Rabu (20/12) seluruh santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q melaksanakan roan akbar yang merupakan salah satu serangkaian acara Haul KH. Ahmad Warson Munawwir ke-11. Roan akbar dilaksanakan pada malam hari, bersamaan dengan simaan al-qur’an santri.

Sesuai dengan namanya roan akbar adalah kegiatan bersih-bersih yang dilakukan secara serentak oleh semua santri komplek Q. Dimana setiap rayon di komplek Q mulai dari Q2 hingga Q10 sudah mendapatkan jadwal bagian-bagian pondok yang akan dibersihkan.

Sebenarnya, roan tidak hanya dilaksanakan saat menjelang haul saja. Tetapi roan adalah kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh santri setiap minggunya. Hal ini bertujuan agar pondok tetap terjaga kebersihan dan kesuciannya, sehingga menciptakan lingkungan pondok pesantren yang nyaman untuk belajar dan beribadah.

“Mungkin sama halnya dengan roan-roan yang biasa dilakukan. Tapi entah kenapa roan akbar dalam rangka menyambut haul bapak kali ini vibes nya berbeda. Karena kita roan sambil dengerin simaan al-quran santri di musbar. Jadi adem gitu dan semangat buat roan“, ujar salah satu santri.

Selain itu roan tidak hanya tentang menjaga kebersihan saja, tetapi roan juga bertujuan agar santri disiplin dan peduli terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitarnya. Sehingga terciptalah gotong royong antar santri. Rasa gotong royong tersebut terlihat saat beberapa santri yang belum menyelesaikan tugasnya maka santri yang lain akan ikut membantu.

Semua santri menikmati kegiatan ini, bahkan kerap kali terselip canda tawa yang membuat mereka tidak merasakan lelah walaupun seharusnya malam hari merupakan waktu untuk istirahat. Begitulah tradisi pondok pesantren yang unik dan semoga selalu tetap terjaga.

Semoga setiap santri mampu mengamalkan hidup disiplin, gotong-royong dan solidaritas yang tinggi. Karena tradisi roan memiliki makna yang begitu dalam bagi santri. Sehingga roan tidak hanya bertujuan membersihkan yang tampak, sekaligus diniati membersihkan hati dari ria, takabur dan dengki.

 

Pewarta: Laisa Fikriyatul Muskila

Foto: Arsip Media Komplek Q