Kamis siang (06/07/2023) bertempat di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Hadir ditengah kita seorang Kyai millenial yang namanya sudah dikenal luas di kalangan pengguna sosial media, khususnya instagram. Yakni Lora Ismail Amin Kholil dari Madura.
Lora Ismail Amin Kholil atau yang dikenal dengan Lora Ismael al-Kholilie merupakan keturunan ulama besar. Lora adalah sebutan untuk putra Kyai dalam bahasa Madura, atau biasa disebut dengan istilah Gus dalam bahasa Jawa. Beliau adalah putra dari Alm. K.H. Amien Kholil Yasin dan juga keturunan dari maha guru Syaikhona Kholil Bangkalan, seorang ulama besar kharismatik dari Madura.
Acara di awali dengan kalam penyambutan dari K.H. Dalhar Munawwir. Setelahnya nasihat oleh Lora Ismail. Secara umum, Lora menyampaikan motivasi dan ibarah-ibarah tentang mulianya para penuntut ilmu agama dan Al-Qur’an. Lora bahkan menambahkan bahwa Al-Qur’an jika dibandingkan dengan dunia dan seisinya jauh lebih berharga.
من أوتي القرآن فظن أن أحدا أوتي خيرا منه .. فقد حقر ما عظمه الله تعالى
“Barangsiapa diberi (ilmu) Al Qur’an kemudian ia berprasangka bahwa orang lain (yang tidak diberi) mendapat pemberian yang lebih baik darinya, maka benar-benar ia telah menghinakan sesuatu yang telah diagungkan Allah SWT “.
Karena nilainya itu, Lora mengatakan bahwa kalau saja mereka tau kemuliannya belajar Al Qur’an dan ilmu-ilmu nya, maka tidak akan ada kata “malas” di dunia ini. Beliau membarengi dengan menukil kalam Ibrahim bin Adham.
من عرف ما يَطلب هان عليه ما يَبذل ، و من أطلق بصره طال أسفه ، و من أطلق أمله ساء عمله ، و من أطلق لسانه قتل نفسه
“Barang siapa yang tau dengan apa yang sedang ia cari (perjuangkan), maka mudah baginya untuk berkorban. Siapapun yang melepaskan pandangannya (dari sesuatu itu), maka duka citanya akan berlarut. Siapapun yang mengacuhkan cita-citanya maka amalnya akan buruk, dan barang siapa yang mengabaikan lisannya maka jiwanya akan terbunuh.”
Selain itu, Ismael al-Kholilie juga berpesan untuk selalu menjadi orang yang bermanfaat terhadap orang lain dengan kebaikan. “Kita di sini dicetak bukan untuk baik terhadap diri sendiri, tapi bagaimanapun kita bisa menyampaikan manfaat baik kepada orang lain”, tutur beliau.
Acara ini dihadiri oleh seluruh santri dari komplek-komplek pondok pesantren Krapyak. Menariknya, ketika salah satu santri yang berhasil menjawab pertanyaan yang beliau berikan akan mendapatkan hadiah follback Instagram dan hadiah buku.
Selain itu terdapat tiga santri yang mengajukan pertanyaan. Kemudian acara berakhir dengan dijawabnya pertanyaan nomor tiga. Lora Ismail juga memberikan ijazah untuk para santri yang menghafal Al-Qur’an dan yang membutuhkannya agar mudah memahami dan menangkap pelajaran maupun hafalannya.
Sebagai santri, harapan kami dapat meneladani jejak beliau dalam ketekunan dan semangatnya, serta riyadhohnya dalam menuntut ilmu yang berkah dan manfaat. Khususnya ketika menyebarkan ilmu, melalui sosial media, sehingga mampu mengimbangi persebaran konten-konten yang tidak mendidik di sosial media.
Penulis: Anisahyumna Nurnabilah
Pictured by Media Al-Munawwir