Pesantren Ali Maksum peringati haul ke-31 KH. Ali Maksum bin KH. Maksum Lasem, Sabtu (04/01). Acara yang dihadiri ratusan jamaah ini bertempat di Lapangan Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta.
Pembacaan burdah dan salawat nabi yang dilantunkan oleh santri menjadi pembuka acara pada malam hari ini. Selanjutnya petugas dan para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama.
Ustaz Herfan Sa’id, S.Ag. dalam kesempatan kali ini melantunkan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh KH. Raden Muhammad Najib bin Abdul Qadir.
Pada acara kali ini turut hadir Drs. H. Zaenut Tauhid Sa’adi, M.Si.—Wakil Menteri Agama RI dan Jenderal TNI Dr. Moeldoko, S.IP.—Kepala Staf Kepresidenan RI. Keduanya menyampaikan beberapa patah kata sebagai sambutan pada peringatan Haul Kyai Ali Maksum.
Puncaknya adalah mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh tiga pembicara yaitu KH. A. Ghofur Maemun—Wakil Ketua PBNU. KH. Agus Maftuh Abegabriel—Duta Besar RI untuk Arab Saudi, dan KH. Bahaudin Nursalim. Guna mengenang sosok Kyai Ali Maksum, ketiganya menyampaikan tentang beberapa kenangan bersama Kyai Ali Maksum semasa hidupnya.
“Mbah Munawwir itu ahli dalam mendidik santri-santrinya, kalau Mbah Ali Maksum itu ahli dalam mencetak orang-orang hebat di negeri ini.” ungkap Gus Ghofur.
baca juga :Membaca Riwayat Transisi Mbah Ali Maksum
Pengajian ini ditutup dengan mauidhoh yang disampaikan oleh KH. Bahaudin Nursalim (Gus Baha) dengan beberapa kalimat dari salah satu kitab karangan Kyai Ali Maksum. Beliau juga menyampaikan bahwa dalam menyikapi perbedaan pendapat alangkah indahnya jika meneladani sikap Kyai Ali Maksum yang selalu menghargai pendapat orang lain.
“Orang mencari kesenangan sampai berbuat maksiat itu karena tidak nyaman dengan Qur’an, sehingga kyai-kyai seperti Kyai Ali Maksum itu membawa Islam dengan menyenangkan, jadi orang-orang tidak perlu mencari kesenangan dengan berbuat maksiat.” tambah Gus Baha.
Oleh: Dewi Habibatul