Menghilangkan Energi Negatif dengan Berbicara yang Baik
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia sungguh – sungguh berkata yang baik, kalau tidak bisa maka diam. ‘’
Maksudnya adalah percaya kepada segala ketentuan Allah dan kalau sudah percaya maka bicaralah yang baik – baik saja dan bila tidak mampu berkata baik maka lebih baik diam. Salah satu contoh berkata yang kurang baik adalah dengan mengatakan atau bergumam “hidup kok kaya gini’’. Tidak baik mengatakan hal seperti itu karena segala perkataan negatif akan kembali pada diri kita sendiri.
Bicara yang baik adalah bicara yang tidak menimbulkan dosa, bicara yang mengarah kepercayaan kepada Allah SWT, Bicara yang penuh dengan semangat. Kalau seseorang terbiasa bicara susah ini dan itu maka dia akan dibuat susah dalam hal yang ia keluhkan. Dalam bicara yang baik juga perlu disertai dengan sikap sabar dan syukur. Hal itu bertujuan agar kita tidak menjadi manusia yang mudah mengumbar kalimat buruk dalam keadaan yang dikuasai emosi negatif.
Karena dalam perkataan yang keluar dari diri kita secara tidak langsung mengandung do’a. Bahkan dalam tradisi orang Jawa ada istilah “Jangan bicara yang jelek – jelek, barangkali malaikat lewat nanti kalau di-aminkan bagaimana?” Yang mana kalimat ini mengisyaratkan bahwasannya setiap kata dari kalimat yang kita ucapkan secara tidak langsung berpengaruh terhadap hidup yang kita jalani.
Maka mulai hari ini mari belajar bicara yang baik, belajar mengontrol emosi agar setiap kalimat yang keluar adalah kalimat yang baik. Sehingga menjadi do’a yang baik dan memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam menjalani hidup.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Lidah lebih tajam daripada pedang”. Sebab sakit yang ditimbulkan oleh lidah dalam artian perkataan lebih sulit untuk diobati daripada sakit karena tergores benda tajam. Intonasi dalam setiap kalimat yang keluar juga mempengaruhi persepsi orang terhadap apa yang kita maksud. Sehingga berbicara yang baik ini juga bukan hanya soal pemilihan kata tetapi juga ketepatan dalam menentukan intonasi yang digunakan.
Oleh karena itu mari saling mengingatkan dan berusaha saling menerapkan berbicara yang baik terhadap sesama makhluk Allah SWT terlebih pada diri sendiri.
Oleh: Silfi Ainunnisa
Sumber: Kanal YouTube
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash