Menyiram Kebaikan di Bulan Sya’ban

Diposting pada

“Barangsiapa menghidupkan malam-malam lima, maka wajib masuk surga” 

Di antara malam lima adalah malam nisfu Sya’ban. Ketahuilah, bahwa Sya’ban itu bulan yang agung, barokahnya besar, dan kebaikannya berlimpah. Sehingga jangan sampai melewatkan waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam untuk berbuat kebaikan. Tidak ada malam setelah lailatul qadr yang lebih mulia dibandingkan dengan malam nisfu Sya’ban. Di antara kemuliaan bulan Sya’ban, yaitu apabila seseorang bertaubat di bulan Sya’ban termasuk amal sholeh yang ditunggu-tunggu. Barangsiapa yang membiasakan dirinya giat di bulan Sya’ban, akan beruntung di bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban disebut syahrun nabi dan juga dinamai bulan sholawat karena ketika bulan tersebut Allah SWT. menurunkan perintah sholawat yaitu dalam QS. Al-Ahzab ayat 56.

Terdapat juga hadis Nabi saw. dari Arob bin Yasar ra. yang menjelaskan bahwa ketika malam nisfu Sya’ban malaikat maut menyalin nama-nama orang yang akan mati mulai malam nisfu Sya’ban sampai dengan nisfu Sya’ban tahun depan; Allah SWT. menetapkan semua ajal dan amal manusia; menetapkan rizqi sampai dengan Sya’ban tahun depan; dan Allah SWT. mengampuni seluruh dosa-dosa kecuali ada yang menghalangi. Diantara penghalangan maghfiroh yaitu dukun peramal/tukang sihir/orang yang sering bermusuhan, orang yang masih minum khamr, durhaka kepada orang tua, masih musyrik, membunuh manusia, memutus silaturrahim, sombong, pezina, adu domba, membuat patung, ahli bidah, dan sebagainya.

Ada salah satu tips khusus agar tidak terhalang dari maghfiroh, yaitu dengan memaafkan seluruh kesalahan orang yang pernah melukai kita dan tidak lagi mengungkitnya kembali. Maka dari itu, apabila ingin agar tidak terhalang dari maghfiroh, alangkah baiknya saling memaafkan.

Disarikan dari kajian Kanzun Najah Wassurur; Oleh Alhabib Idrus Muhammad bin Yahya


Oleh : Fina Izzatul Muna

Foto: Ganapathy Kumar on Unsplash