Nadiem Makarim, Mendikbud Pendobrak Kemonotonan Dunia Pendidikan Indonesia

Diposting pada

Sejak 23 Oktober 2019, telah diresmikan pembentukan Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H Makruf Amin. Salah satu nama yang kemudian terus diperbincangkan yaitu Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. yang diberikan amanah untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Pengusaha yang lahir di Singapura pada 4 Juli 1984 ini merupakan anak dari pasangan Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan dengan Atika Algadrie dari Pasuruan. Beliau memiliki dua saudara perempuan, dan seorang istri yang dinikahinya pada 2014 lalu yaitu Franka Franklin, dengan seorang putri bernama Solara Franklin Makarim.

Jejak Pendidikan dan Karier Nadiem Makarim

Nadiem bersekolah SD di Jakarta, kemudian lulus SMA di Singapura, hingga melanjutkan pendidikannya di jurusan Internasional Relations di Brown University, Amerika Serikat. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School, Harvard University sehingga lulus dengan menyandang gelar M.B.A (Master Bussiness of Administration). Selama melanjutkan pendidikan, Nadiem sempat mengikuti program foreign exchange di London School of Economics selama setahun. Ia pernah bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-founder dan Managing Editor kemudian menjadi Chief Innovation Officer Kartuku. Sebelumnya juga diketahui pernah bekerja di Mckinsey & Company sebuah perusahaan konsultan ternama di Jakarta selama tiga tahun.

Nadiem Makarim dari Founder GO-JEK menjadi Menteri

Setelah berhasil merevolusi industri transportasi ojek online dengan mendirikan GO-JEK, kini Nadiem dihadapkan dengan berbagai perkerjaan untuk merevolusi pendidikan di Indonesia. Keputusan Joko Widodo untuk mengangkat Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sempat memunculkan banyak pertanyaan dari publik. Dilansir dari CNBC Indonesia, alasan Presiden Joko Widodo memilih Nadiem adalah karena Indonesia memerlukan orang yang berpengalaman bagaimana mengolah data sehingga bisa memprediksi masa depan. Menurut Presiden Jokowi, dunia pendidikan kita memerlukan orang yang berani out of the box, berani untuk keluar dari rutinitas sehingga memunculkan sebuah loncatan-loncatan besar. Sehingga mampu mewujudkan salah satu visi dalam dunia pendidikan yaitu menciptakan link and match antara pendidikan dan dunia kerja.

Merdeka Belajar, Kebijakan yang akan dikeluarkan Nadiem Makarim

Dikutip dari Tribun News, akan ada empat kebijakan yang dikeluarkan oleh Nadiem Makarim. Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan. Namun, Ujian Sekolah akan tetap ada dengan ketentuan baik guru maupun sekolah dapat melakukan penilaian menggunakan standar yang mereka buat sendiri.

Kebijakan yang kedua yaitu mengganti sistem Ujian Nasional (UN) menjadi assessment competency dan survei karakter. UN yang dilaksanakan pada akhir jenjang dinilai kurang efektif digunakan sebagai alat evaluasi bagi siswa, sehingga kedua sistem yang baru akan dilaksanakan tiap pertengahan jenjang. Hal ini dimaksudkan agar memberikan kesempatan bagi guru maupun sekolah untuk melakukan perbaikan dengan berkaca dari hasil yang didapat.

Kebijakan selanjutnya yaitu Perampingan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang awalnya berhalaman-halaman menjadi tiga komponen dan cukup satu halaman. Hal ini dilakukan karena menurut beliau selama ini guru begitu disibukkan dengan administrasi sebelum mengajar sehingga menjadi kurang maksimal dalam menjalankan tugas utamanya yaitu mendidik anak bangsa.

Kebijakan terakhir yang dikeluarkan Nadiem yaitu dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Di mana sebelumnya 80 persen menggunakan sistem zonasi, 15 persen jalur prestasi, dan 5 persen perpindahan, kini diubah menjadi 50 persen sistem zonasi, 30 persen jalur prestasi,  15 persen bagi pemilik Kartu Indonesia Pintar, dan 5 persen perpindahan. Diharapkan kebijakan ini mampu memberikan kesempatan akses pendidikan yang lebih luas bagi berbagai kalangan.

Seperti yang kita ketahui, selama ini sistem pendidikan di Indonesia dirasakan belum mampu mewujudkan nilai yang seharusnya dicapai oleh pendidikan itu sendiri. Seperti berputar dalam kotak yang tak berujung, pendidikan berlangsung tanpa mampu dipahami aplikasinya secara utuh dalam kehidupan. Kehadiran Nadiem Makarim bersama dengan inovasi barunya semoga mampu membawa dunia pendidikan Indonesia menuju arah yang lebih baik. Agar belajar tak hanya menjadi rutinitas tanpa paham makna, namun mampu menjadi kebutuhan untuk mencari ilmu yang bermakna.

Merdeka Belajar, Merdeka Pendidikan Indonesia !

Oleh : Desi Nur Istanti

Referensi :

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191024180657-37-109926/alasan-di-balik-jokowi-pilih-nadiem-makarim-jadi-mendikbud

https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/12/dua-bulan-jabat-mendikbud-nadiem-makarim-keluarkan-4-kebijakan-merdeka-belajar?page=all