Orang yang berpuasa disunnahkan mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Allah memberikan keistimewaan pada waktu sahur dan berbuka puasa. Pada waktu sahur, ada keberkahan di dalamnya dan orang yang berpuasa setelah makan sahur pahalanya adalah surga. Sedangkan pada saat berbuka puasa, Allah memberikan kesempatan untuk berdoa dimana doa tersebut diijabah olehNya.
Selain itu, orang yang berpuasa dijamin untuk menempatkan surganya Allah dan bebas dari panasnya api neraka. Hal ini sebagaimana hadits:
“Sesungguhnya Allah SWT ketika setiap waktu berbuka puasa, banyak orang yang bebas dari api neraka dan juga pada setiap malam.”(H.R.Ibnu Majah, Ahmad Thabrani, dan Al-Baihaqi).
Tentu puasa yang mendapat pahala seperti ini, adalah puasa yang tidak hanya sebatas menahan diri dari makan dan minum saja.
Tidak hanya memberikan pahala puasa, Allah pun menjanjikan pahala bagi mereka yang memberikan makanan untuk berbuka puasa. Pahala ini sebagai motivasi agar orang-orang lebih peduli dengan saudara-saudara mereka yang berpuasa. Hal ini tak lain untuk meningkatkan kepekaan sosial dan kepekaan untuk berbuat kebaikan.
Allah berikan penghormatan dan kemuliaan bagi orang yang memuliakan orang yang berpuasa meskipun hanya dengan memberikan seteguk air untuk berbuka.
فقال صلى الله عليه وسلم : من فطر صائما في رمضانمن كسب حلال صلت عليه الملا ئكة ليالي رمضا ن كلها وصا فحه جبريل ليلة القدر ومن صافحه جبريل تكثر دموعه ويرق قلبه فقال رجل : يا رسول الله أ رأيت من لم يكن ذاك عنده ؟ قال : فلقمة خبز قال : أ رأيت من لم يكن ذاك عنده ؟ قال : فقبضة من طعام قال : أ رأيت من لم يكن ذاك عنده ؟ قال : فمذقة من لبن قال : أ رأيت من لم يكن ذاك عنده ؟ قال : فشربه من ماء” أخرجه أبو يعلي وأصحاب السنن الأ ربعة وابن حبان في الضعفاء.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang memberikan iftar kepada orang yang berpuasa pada bulan ramadan dengan cara/usaha yang halal, maka para malaikat mengucapkan salam, memberikan rahmat kepadanya(orang yang memberikan iftor tersebut) dan Jibril menjabat tangannya pada malam lailatul qadr. Dan orang yang berjabat dengan Jibril (ciri-cirinya) banyak air matanya dan lembut hatinya, maka seorang laki-laki berkata: “Ya Rasulullah, pernahkahengkau melihat orang yang lebih tidak punya dari itu? Rasulullah menjawab: “sesuap roti”, laki-laki itu berkata (lagi): “apakah engkau pernah melihat orang yang lebih tidak mampu lagi dari itu (sesuap roti)?” Rasulullah menjawab: “secuil makanan saja”, laki-laki itu berkata (lagi): “apakah engkau pernah melihat orang yang lebih tidak mampu lagi dari itu?” Rasulullah menjawab: “setetes dari susu”, laki-laki itu berkata: “apakah engkau pernah melihat orang yang lebih tidak mampu lagi dari itu?” Rasulullah menjawab: “seteguk air” (Ditakhrijkan Abu Ya’la, Ashabu Sunan al-‘Arba’ah, dan Ibnu Hibban dalam kitab Ad-Dhu’afa).
Dari hadits di atas menunjukkan bahwamemberikan makanan untuk berbuka puasa itu sangat dianjurkan. Berikan semampu kita, karena sedekah tak harus menunggu dirimu kaya raya.
Oleh: Malpha Della T
Dilansir dari pengajian Kitab Qul Hadihi Sabil dengan Ustaz Maulidi