Al Munawwir Komplek Q

Setiap manusia menginginkan pertemuan dengan orang yang mencintai serta dicintainya. Rasulullah Saw. sangat mencintai umatnya, bahkan di ujung usia ketika ajal datang menjemput, beliau sangat mengkhawatirkan nasib umatnya, bagaimana jika ada umatnya yang tak dapat membersamainya di surga. Maka sebagai umatnya, kita senantiasa harus mencintai beliau dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Berbeda

Fase dalam suatu hubungan adalah bertemunya makhluk adam dan makhluk hawa yang dikat dengan suatu janji suci yakni pernikahan, dan salah satu tujuan setelah menikah adalah untuk melahirkan makhluk baru yang dititipkan Allah kepada kita. Allah menitipkan makhluk baru atau anak ke dunia melalui perantara kita dalam keadaan suci bersih

Awalussanah Madrasah Salafiyah III tahun ajaran 2020-2021 resmi dibuka pada Rabu (20/2) di Musala Barat PP Al Munawwir Komplek Q oleh Ustaz Agus Najib. Acara diikuti oleh seluruh santri PP Al Munawwir Komplek Q dan dihadiri oleh asatiz dan asatizah Madrasah Salafiyah III serta tamu undangan. Pembukaan diawali dengan pembacaan

Zaman dahulu, perbudakan tidak dipandang sebagai tindak kejahatan, melainkan bagian dari tatanan sosial. Zaman itu permintaan akan budak terus meningkat, sebab budak dipandang sebagai hal yang bergengsi. Perdagangan budak zaman dulu sering kali dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan akan sesuatu. Seiring berjalannya waktu, sistem perbudakan ini mulai dihapuskan di

Beberapa dari kita berpikir bahwa kemampuan menulis merupakan suatu bakat yang sudah ada dan tumbuh sejak manusia dilahirkan. Padahal sebenarnya bakat itu hanya turut andil 1% saja, dan sisanya 99% berasal dari adanya kerja keras dan kegigihan dalam berlatih. Menulis pada dasarnya hanyalah perkara skill biasa. Seperti halnya bersepeda, menyetir,

Peringatan Harlah ke-108 Pondok Pesantren Al Munawwir yang telah dibuka pada Sabtu (16/11) dilanjutkan dengan acara Pentas Seni (Pensi) di malam hari. Penampilan Pensi yang bertempat di Lapangan Ali Maksum ini dimulai pada pukul 20.00 WIB. Acara Pensi diisi dengan penampilan kesenian dari masing-masing komplek Pondok Pesantren Al Munawwir. Grup

KH. Miftachul Akhyar lahir di lingkungan pesantren. Ia adalah putra dari KH. Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah. Ia lahir di Surabaya, 1 Januari tahun 1953, putra ke-9 dari 13 bersaudara. Sosok yang mengabdikan diri di NU sejak usia muda ini pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Surabaya

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”(Q.S Al-Baqarah:152) Dalam ayat tersebut, Allah menggabungkan tiga konsep, yaitu dzikir, syukur, dan kufur. Berdzikir merupakan konsep yang menjadi sarana manusia untuk mengungkapkan rasa syukur  kepada