Mempelajari siroh (sejarah hidup) Nabi Muhammad saw. tentu sangat berguna sebagai penyejuk dan ketenangan bagi jiwa. Selain itu, mempelajari siroh Nabi juga sebagai salah satu sarana ibadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, sebab Nabi adalah teladan terbaik yang harus dicontoh bagi seluruh manusia.
Dalam kitab Kholashoh Nurul Yaqin, juz 2, bagian pertama kitab menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di tahun pertama hijrahnya Nabi. Peristiwa pertama yaitu dibangunnya masjid yang mulia, dikenal dengan nama Masjid Quba. Diceritakan bahwa nabi dulu saat hendak berdakwah mengalami kesulitan karena tidak adanya sarana untuk menyiarkan dakwahnya, sehingga banyak orang yang menentang dakwah Nabi. Dan akhirnya pada saat hijrah, Nabi memulai dakwahnya dengan membangun masjid tersebut.
Kemudian peristiwa kedua yang terjadi yaitu permulaannya adzan. Nabi mensyariatkan adzan untuk mengingatkan orang-orang yang lalai dan mengingatkan orang-orang yang lupa. Nabi juga memerintahkan kepada umatnya bahwa di bulan Ramadhan mengumandangkan adzan dua kali, adzan yang pertama untuk mengingatkan orang-orang melaksanakan sahur dan adzan yang kedua untuk mengajak umat manusia melaksanakan sholat subuh. Adzan di bulan Ramadhan ini menjadi peristiwa ketiga di tahun pertama hijrahnya Nabi.
Peristiwa keempat yakni adanya adzan sholat Jum’at. Dahulu adzan sholat Jumat di masa nabi hingga khalifah Abu Bakar dan Umar, dilakukan satu kali saat imam menaiki mimbar kemudian muadzin mengumandangkan adzan di pintu masjid. Adapun di masa khalifah Usman, adzan sholat Jum‘at ditambah menjadi dua kali disebabkan semakin banyaknya umat muslim di masa itu.
Disarikan dari kitab Khulashoh Nurul Yaqin juz 2, Karya: Ustaz Umar Abdul Jabbar; oleh: Gus Faiq Muhammad
—
Oleh: Eka Novitha Utami